Daftar Referensi 8 Lapangan Futsal Terdekat Di Sekitar Undip Tembalang Semarang

0


Campusnesia.co.id - Futsal  adalah  salah  satu  cabang  olah  raga  yang  sedang  populer  akhir-akhir  ini. Seiring dengan berkembangnya olahraga futsal, ikut berkembang juga usaha penyewaan lapangan  futsal  untuk  menampung  konsumen  yang  ingin  bermain  futsal  dikarenakan tidak mempunyai lapangan untuk bermain

Untuk sobat campusnesia yang sedang mencari informasi terkait penyedia layanan penyewaan lapangan futsal, berikut kami hadirkan Daftar Info Lapangan Futsal di area Tembalang, Undip Semarang

1. Mulawarman Futsal

Alamat: 
Mulawarman Selatan Raya No.20 B, 
Kramas, Kec. Tembalang, Kota Semarang,
Jawa Tengah 50175
Buka Pukul: 06.00 - 00.00 WIB
No. Telpon: 0812-2556-3640

2. Lapangan Futsal Undip

Alamat: 
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, 
Bulusan, Semarang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
Buka pukul : 08.00 – 21.00 wib
No. Telpon:  0812-2603-236

3. Lapangan Futsal kec. Tembalang

Alamat: 
Jl. Kol H Iman Jl. Imam Soeparto No.1, 
Bulusan, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, Jawa Tengah 50277

4. Reham Futsal Arena

Alamat: 
Jl. Mulawarman Sel. Dalam I, 
Kramas, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50278
Buka pukul : 24 Jam
No. Telpon:  0856-4000-5904

5. Undip International Futsal Stadium

Alamat: 
Jalan Prof. Soedarto, Bulusan, 
Tembalang, Bulusan, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50277
No. Telpon:  (024) 7460012

6. Dewa Futsal & Cafe

Alamat: 
Jl. Tirto Agung Raya Tembalang, 
Pedalangan, Kec. Banyumanik, 
Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50268
Buka pukul : 24 Jam
No. Telpon: 0819-0448-0508 

7. Lapangan Basket,Voli Dan Futsal Departemen Mesin UNDIP

Alamat: 
Undip, 
Tembalang, Kec. Tembalang, 
Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50275
Buka pukul : 24 jam

8. Venus Futsal Club

Alamat: 
Jalan Gendong Raya, Sendangmulyo, 
Tembalang, Sendangmulyo, 
Kec. Tembalang, Kota Semarang, 
Jawa Tengah 50272
Buka Pukul : 08.00 – 23.59 WIB 
No. Telpon: (024) 76580770


Demikian tadi sobat Campusnesia, informasi tentang Daftar Referensi 8 Lapangan Futsal Terdekat Di Sekitar Undip Tembalang Semarang. Selamat berolaraga.


Penulis: 
Wulan Sari

Kenal Lebih Dekat dengan 24 Kampus UIN Dahulu Bernama IAIN

Kenal Lebih Dekat dengan 24 Kampus UIN Dahulu Bernama IAIN

0

Campusnesia.co.id - Untuk sobat yang ingin melanjutkan kuliah namun kepengin tetap linier dengan pendidikan sebelumnya yang Islam, kampus UIN atau Universitas Islam Negeri bisa jadi pilihan.

Selain berbasis Islam, UIN juga lebih terjangkau karena masuk kategori perguruan tinggi Negeri dan tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Lewat artikel kali ini, yuk Kenal Lebih Dekat dengan UIN yang sebelumnya Bernama IAIN.


Universitas Islam Negeri
Universitas Islam Negeri (UIN) adalah bentuk perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia yang menyelenggarakan pendidikan akademik pada sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan di luar studi keislaman. 

UIN merupakan salah satu bentuk perguruan tinggi Islam negeri selain Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN).


Sejarah Universitas Islam Negeri
Cikal bakal UIN adalah IAIN yang dibentuk oleh pemerintah pada tahun 1960 di kota Yogyakarta dengan nama IAIN Al Jami'ah al-Islamiah al-Hukumiyah, yakni gabungan dari Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Yogyakarta dan Akademi Dinas Ilmu Agama (ADIA) Jakarta. Sejak tahun 1963, berdirilah cabang-cabang IAIN yang terpisah dari pusat. Pendirian IAIN terakhir adalah IAIN Sumatra Utara di Medan pada tahun 1973.

Pada abad ke-21, sejumlah IAIN berubah nama menjadi universitas Islam negeri (UIN), karena memiliki fakultas dan jurusan di luar studi keislaman. IAIN Syarif Hidayatullah di Jakarta adalah IAIN yang pertama kali berubah nama menjadi UIN. Jika pada tahun 2000 tercatat masih terdapat 14 IAIN di Indonesia, saat ini 11 di antaranya telah berubah menjadi UIN.


Berikut adalah daftar 24 kampus UIN di Indonesia beserta lokasi dan tahun perubahan status dari IAIN menjadi UIN.


1. UIN Syarif Hidayatullah - Tangerang Selatan 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2002



Alamat:
Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, 
Cempaka Putih, Ciputat Timur, 
Tangerang Selatan, 
Banten, Indonesia

Link Pendaftaran: www.uinjkt.ac.id


2. UIN Sunan Kalijaga -  Yogyakarta 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2004


Alamat:
Caturtunggal, Depok, Sleman, 
D.I. Yogyakarta, Indonesia

Link Pendaftaran: http://www.uin-suka.ac.id


3. UIN Maulana Malik Ibrahim - Malang
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2044


Alamat:
Jl. Gajayana No. 50
Malang 65144, Indonesia

Link Pendaftaran:  www.uin-malang.ac.id


4. UIN Sunan Gunung Djati - Bandung
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2005


Alamat:
Jl. A.H. Nasution No. 105A, 
Cibiru,, Kabupaten Bandung, 
Jawa Barat, Indonesia

Link Pendaftaran:  uinsgd.ac.id


5. UIN Alauddin - Makassar 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2005


Alamat:
Jl. Sultan Alauddin No. 63, Kota Makassar (Kampus 1)
Jl. Sultan Alauddin No. 36, Samata, Kabupaten Gowa (Kampus 2)

Link Pendaftaran: http://www.uin-alauddin.ac.id/


6. UIN Sultan Syarif Kasim - Pekanbaru
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2005

Alamat:
Kampus Panam
Jl. H.R. Soebrantas No. 155 Km 15, Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru 

Kampus Sukajadi
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 94, Kp. Melayu, Sukajadi, Pekanbaru

Link Pendaftaran:  www.uin-suska.ac.id


7. UIN Ar-Raniry - Banda Aceh 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2013


Alamat:
Jl. Syeikh Abdul Rauf Darussalam 
Banda Aceh, 23111

Link Pendaftaran: www.ar-raniry.ac.id


8. UIN Sunan Ampel  Surabaya
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2013


Alamat:
Jl. Ahmad Yani No. 117
Surabaya 60237
Indonesia

Link Pendaftaran: https://uinsby.ac.id


9. UIN Raden Fatah - Palembang 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2014


Alamat:
Jl. Prof.K.H.Zainal Abidin Fikri KM.3,5 
Palembang Sumatera Selatan, 
30126 Indonesia
Telp: (0711)-354668

Link Pendaftaran: http://radenfatah.ac.id


10. UIN Sumatra Utara -  Medan
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2014

Alamat:
Jl. William Iskandar Ps. V, 
Medan Estate, Kec. Percut Sei Tuan,
 Kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara

Link Pendaftaran: https://uinsu.ac.id


11. UIN Walisongo - Semarang 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2014
Alamat:
Jalan Walisongo No 3-5 
Semarang 50185, Jawa Tengah
Indonesia
Telp/Fax : (024) 7604554, 7624334 / (024) 7601293
E-Mail : uin@walisongo.ac.id

Link Pendaftaran: https://walisongo.ac.id


12. UIN Antasari - Banjarmasin 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2017


Alamat: 
Jalan A. Yani No.Km.4,5, RW.5, 
Kebun Bunga, Kec. Banjarmasin Tim., 
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70235

Telepon: (0511) 3252829

Link Pendaftaran: https://www.uin-antasari.ac.id


13. UIN Raden Intan - Bandar Lampung  
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2014


Alamat: 
Jl. Letnan Kolonel H 
Jl. Endro Suratmin, Sukarame, 
Kec. Sukarame, 
Kota Bandar Lampung, Lampung 35131
Telepon: (0721) 780887

Link Pendaftaran: https://www.radenintan.ac.id


14. UIN Sultan Maulana Hasanuddin - Serang 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2017


Alamat: 
Jalan Jendral Sudirman No. 30 
Panancangan Cipocok Jaya, Sumurpecung, 
Kec. Serang, Kota Serang, 
Banten 42118
Telepon: (0254) 200323

Link Pendaftaran: https://www.uinbanten.ac.id


15. UIN Sultan Thaha Saifuddin - Muaro Jambi
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2017


Alamat: 
Jl. Arif Rahman Hakim No.111, 
Simpang IV Sipin, Kec. Telanaipura, 
Kota Jambi, Jambi 36361

Link Pendaftaran: http://uinjambi.ac.id


16. UIN Mataram - Mataram 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2017


Alamat: 
Jl. Pendidikan No.35, 
Dasan Agung Baru, 
Kec. Selaparang, Kota Mataram, 
Nusa Tenggara Baru 83125

Telepon: (0370) 621298
Link Pendaftaran: https://uinmataram.ac.id


17. UIN Imam Bonjol - Padang 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2017

Alamat: 
Jl. Prof. Mahmud Yunus Lubuk Lintah, Anduring, 
Kec. Kuranji, Kota Padang, 
Sumatera Barat 25153

Telepon: (0751) 35711
Link Pendaftaran: 


18. UIN Sayyid Ali Rahmatullah -  Tulungagung 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021

Alamat: 
Jl. Mayor Sujadi No.46, 
Kudusan, Plosokandang, 
Kec. Kedungwaru, 
Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur 66221

Telepon: (0355) 321513
Link Pendaftaran: https://uinsatu.ac.id


19. UIN Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri - Purwokerto
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun  2021


Alamat:
Jl. Jend. A. Yani 40A, Purwokerto, Indonesia 53126
Phone: +62-281-635624
Fak: +62-281-636553
Email: humas@uinsaizu.ac.id

Link Pendaftaran: uinsaizu.ac.id


20. UIN Raden Mas Said Surakarta 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021


Alamat:
Jl. Pandawa, Pucangan, 
Kartasura, Sukoharjo, 
Jawa Tengah, Indonesia.
 +62271 7815 16
 +62271 7827 74
 info@iain-surakarta.ac.id
Link Pendaftaran: https://uinsaid.ac.id


21. UIN Sultan Aji Muhammad Idris - Samarinda 
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021


Alamat:
Kampus I : Jl. KH. Abul Hasan No.03 Samarinda
Kampus II : Jl. H.A.M Rifaddin Loa Janan ilir Samarinda, Kalimantan Timur
Telp. 0541-7270222 Fax 0541-7268933
Email : uinsisamarinda@uinsi.ac.id

Link Pendaftaran: https://www.uinsi.ac.id


22. UIN Kiai Haji Achmad Siddiq - Jember
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021

Alamat: 
Jl. Mataram No. 1 
Mangli, Jember 68136, 
Jawa Timur, Indonesia
Telp: +62 331-487550, 427005, +62 331-427005
Email: info@iain-jember.ac.id

Link Pendaftaran: http://iain-jember.ac.id


23. UIN Fatmawati Sukarno - Bengkulu
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021


Alamat: 
Jalan Raden Fatah 
Kelurahan Pagar Dewa 
Kecamatan Selebar 
Kota Bengkulu

No. Telp: (0736) 51171

Mail: admin@uinfasbengkulu.ac.id
Link Pendaftaran: https://lib.uinfasbengkulu.ac.id


24. UIN Datokarama - Palu
Perubahan status dari IAIN menjadi UIN Tahun 2021


Alamat: 
Jl. Diponegoro No.23, Lere, 
Kec. Palu Bar., Kota Palu, 
Sulawesi Tengah 94221
Telepon: (0451) 460798

Link Pendaftaran: https://uindatokarama.ac.id



Demikian tadi sobat Campusnesia, informasi seputar Kenal Lebih Dekat dengan UIN Dahulu Bernama IAIN. Semoga bermanfaat sampai jumpa.

Peduli Warga Terdampak Semeru, Undip Adakan Pemeriksaan Kesehatan di Kabupaten Lumajang

0


Campusnesia.co.idUniversitas Diponegoro mengadakan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak erupsi Gunung Semeru, Sabtu (19/2). Pemeriksaan Kesehatan berlangsung di Balai Desa Sumber Wuluh mulai Sabtu pagi hingga sore hari. Tercatat 111 warga Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang antusias memeriksakan kesehatannya.


“Kami memeriksakan bapak yang sakit, dengan harapan dokter Undip dapat memberi advis pada Kesehatan bapak,” tutur putra Bapak Giran, pasien usia 95 tahun yang ikut  memeriksakan kesehatannya pada Bakti Kesehatan Undip Sabtu pagi. “Alhamdulillah sudah dapat obat dan diberi advis untuk kesembuhan bapak,” katanya.


Pemeriksaan kesehataan dimulai sejak pukul 9 pagi hingga 3 sore dan diikuti oleh warga setempat sebanyak 111 orang. Dokter Sri Winarni, salah satu dokter yang memeriksa pasien mengatakan bahwa keluhan warga sangat bervariasi, mulai dari penyakit yang bersifat degeneratif, penyakit infeksi  saluran  pernapasan atas (ISPA)  hingga sakit tumor.


Selain kerja sama antara tim dokter Undip dan perawat dari Semarang, pemeriksaan kesehatan tersebut juga berkolaborasi dengan kegiatan KKN Undip peduli warga terdampak erupsi Semeru yang sudah mengabdi di Desa Sumber Wuluh sejak akhir Januari 2022 lalu. KKN Undip sendiri akan berlangsung hingga 14 Maret 2022.


Pada pengabdian ini juga dilakukan pemeriksaan cek kolesterol, asam urat dan gula darah. Menarik adalah sewaktu dr Hariadi Eko dari Universitas Lumajang yang ikut sukarela diperiksa dalam kegiatan ini. “Selain memeriahkan kegiatan Undip, saya juga ingin meyakinkan diri seperti apa kolesterol saya. Alhamdulilah ternyata normal, “ tutur dr. Hariadi Eko dengan bahagia.


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang, dr. Bayu, hadir untuk meninjau pengabdian masyarakat Undip tersebut dan mengapresiasi pemeriksaan kesehatan bagi warga Lumajang, khususnya warga di Kecamatan Candipuro.


“Kami sangat senang, berharap jika bukan KKN  di masa mendatang Undip akan dapat melakukan bentuk pengabdian lainnya di desa ini,” tutur Sekdes Sumber Wuluh, Syamsul Arifin. “Warga kami sedang bangkit kembali terutama pemulihan dari perekonomian yang terpukul karena musibah erupsi Gunung Semeru ini,” lanjutnya.


“Syukur alhamdulilah Undip sudah berperan serta di warga kami,” pungkas Pak Carik Sumber Wuluh yang kediamannya menjadi posko KKN Undip peduli Semeru 2022. Ucapan terima kasih tak luput dari Syamsul Arifin kepada Universitas Diponegoro yang sudah bersedia hadir di Desa Sumber Wuluh dan mengobati warganya.



Kenal Lebih Dekat dengan Anggar dan Daftar Istilah Fencing, Olahraga yang Populer dalam Drama Twenty Five Twenty One

0


Campusnesia.co.id - Drama korea terbaru dari tvN Twenty Five Twenty One memang baru masuk episode 4 namun vibenya sangat menyenangkan, cerita ringan bumbu komedi, drama dan romansanya mulai kelihatan.

Dalam drama ini, pemeran utama Kim Tae Ri bermain sebagai Na Hee Do atlet Anggar yang berkemauan keras untuk menjadi tim nasional korea dan menyumbang medali emas untuk negaranya.

Untuk sobat yang mau baca sinopsis dan review drama Twenty Five Twenty One bisa klik di sini.

Kami juga membahas tentang krisis ekonomi yang dialami oleh korea selatan pada 1987 yang jadi setting dalam drama Twenty five twenty one dan sering disebut IMF, bisa dibaca di sini.

Lewat artikel kali ini yuk kita kenal lebih dekat dengan olahraga Anggar atau dalam bahasa internasionalnya disebut sebagai Fencing, termasuk istilah dan jenis-jenis permainanya.


All About Anggar 

Anggar adalah ilmu beladiri menggunakan senjata yang berkembang menjadi seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan. 

Dalam artian lebih spesifik, anggar adalah satu satu cabang olahraga yang diajarkan di sekolah - sekolah Eropa pada masa lalu dalam melatih keahlian dalam menggunakan senjata tajam yang akhirnya menjadi salah satu olahraga resmi di Olimpiade.

Etimologi kata "anggar" dalam bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Prancis "en garde", artinya dalam Bahasa Indonesia berarti "bersiap". 

Kata "en garde" digunakan sebelum permainan anggar dimulai, untuk memberi perintah "bersiap" kepada pemain. Dalam bahasa Prancis sendiri anggar disebut sebagai escrime. 

Walaupun kita menganggap anggar sebagai permainan yang menghibur, sebagai senjata, sebagai sarana pendidikan ataupun olahraga, ternyata anggar mempunyai perjalanan sejarah yang cukup panjang. 

Kemampuan teknis, catatan pencapaian yang cukup panjang, di luar hal - hal tersebut adalah nilai - nilai yang terkandung dalam permainan anggar sendiri hingga kini masih diajarkan melalui praktik olahraga itu sendiri.

Jika sejarah mengenai anggar ditelusuri, kita akan mengacu pada penggunaan pedang. Sejak dahulu kala, pedang diciptakan sebagai alat untuk melindungi diri. Manusia menggunakan kekuatan dan ketangkasannya, memilih bahan dan alat, meningkatkan ketrampilannya dengan menggunakan kepandaiannya. Semua itu merupakan latar belakang permainan anggar.

Anggar merupakan salah satu dari sedikit olahraga yang mengakui profesionalisme sebelum tahun 1980an. Bahkan pada peraturan - peraturan awal Olimpiade yang ditulis oleh Baron Pierre de Coubertin (presiden kedua dari International Olympic Committee), dengan jelas menyatakan bahwa pemain anggar profesional yang disebut dengan Masters diperbolehkan untuk ikut bertanding.

Anggar dipertandingkan pada ajang Olimpiade untuk pertama kalinya pada tahun 1896, merupakan salah satu dari sedikit cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam pelaksanaan Olimpiade.


Jenis Nomor-nomor dalam Anggar atau Fencing
Anggar yang dipertandingkan pada olimpiade memainkan tiga nomor, yang dinamakan berdasarkan senjatanya:

1. Floret (foil)
Pedang yang berbentuk langsing, lentur dan ringan, ujungnya datar atau bulat, tumpul dan berpegas. Bila ditusukkan dapat naik/turun, beratny 500 gram (5 ons).[2] Pelindung tangan yang terdapat pada floret lebih kecil dibandingkan dengan Degen dan Sabel. Ujungnya untuk menusuk dan bagian bawah pedang untuk menangkis dan menekan.

Sasaran foil menurut standar internasional, yaitu torso dan bagian bawah pelindung muka 1,5-2 cm di bawah dagu.



2. Sabel (sabre)
Pedang yang berbentuk segitiga dan sudutnya tidak tajam, seperti parang kecil, semakin keatas semakin pipih dan ujungnya ditekuk hingga tidak meruncing, beratnya 500 gram. Pelindungan penuh menutupi tangan sampai pangkal tangkai. Bagian atas pedang untuk memarang & bagian bawah untuk menangkis, serta ujungnya untuk menusuk.


3. Degen (epée)
Pedang berbentuk segitiga dan berparit, pada pangkalnya tebal dan samping ke ujung kecil, sedikit kaku. Ujungnya datar dan berpegas dengan pelindung tangan besar, beratnya 750-770 gram. Bagian bawah pedang untuk menangkis dan ujungnya untuk menusuk.


Cara Bermain Anggar
Tiga jenis senjata yang digunakan cabang anggar dalam ajang Olimpiade: foil, epee dan sabre. Dimainkan di arena seluas 14×1,5 meter. Dilengkapi dengan kabel dan kostum khusus, para pemain dihubungkan dengan sistem penilaian elektronik yang akan bereaksi jika terkena tusukan. Dalam setiap pertandingan digunakan sistem eleminasi langsung. Sebuah tim akan terdiri dari 3 pemain dan masing - masing akan berduel dengan anggota tim lawan.

Line, yaitu pembagian posisi tubuh pemain anggar

Posisi menyerang di sebelah kanan, menunjukkan jangkauan yang didapatkan pemain anggar dibandingkan dengan posisi en garde.



Lapangan atau Area Anggar
Arena anggar biasanya dalam Ruangan tertutup, panjangnya 12 meter dan lebarnya 2 meter. Ditutupi linolium (gabus) dan dilengkapi peralatan elektronik untuk mengetahui terjadinya poin.

Pakaian Anggar
Pakaian terdiri dari:

1. Masker (Pelindung Muka).
2. Sarung Tangan.
3. Baju Jaket terbuat dari bahan yang kuat dan berwarna putih.
Untuk pemain Epee atau Poil, baju pemain terbuat dari metal


Pakaian dan peralatan anggar: 
(1) jaket,
(2) sarung tangan, 
(3) kabel badan, 
(4) Épée, 
(5) celana, 
(6) masker, 
(7) plastron (pelindung ketiak)

Wasit Anggar
Setiap wasit yang memimpin pertandingan, dapat menjatuhkan sanksi (hukuman) pada atlet, apabila melakukan pelanggaran yang ditentukan. Pelanggaran pertama, wasit mengeluarkan kartu kuning. Pelanggaran kedua, wasit mengeluarkan kartu merah. Pelanggaran ketiga, wasit mengeluarkan kartu hitam, (pelanggaran berat, atlet diskor dari pertandingan).



Kelas dalam Anggar
Jenis-jenis anggar sebagai berikut:

1. épée perorangan
2. épée tim
3. foil perorangan
4. foil tim
5. sabre perorangan
6. sabre tim


Sejarah Masuknya Anggar ke Indonesia
Anggar
Pada zaman penjajahan Belanda di Indonesia, para tentara Kerajaan Belanda membawa serta olahraga anggar masuk ke Indonesia. Pada saat itu terdapat dua macam tujuan permainan anggar, yaitu untuk berkelahi dan olahraga.

Kemampuan bermain anggar untuk berkelahi diwajibkan bagi setiap tentara Hindia Belanda (KNIL) dengan menggunakan kelewang (pedang) atau sangkur. Sedangkan, permainan anggar untuk olahraga dipersilakan bagi para bintara, perwira, serta mahasiswa.

Tokoh-tokoh militer bangsa Indonesia yang mempunya keahlian bermain anggar pada waktu itu antara lain adalah Drh.Singgih, Soeparman, Maryono, Setu, Warsimin, Paimin Salekan, Atmo Soewirjo, J. Sengkey, Suratman, Mantiri, C.H. Kuron, Mangangantung, dan Soekarno.

Untuk dapat meningkatkan kemampuan bermain anggar maupun olahraga lainnya, KNIL mendirikan sekolah olahraga militer. Sekolah olahraga militer tersebut didirikan guna untuk mendidik para guru anggar, guru renang, dan guru olahraga lainnya. Lembaga pendidikan militer tersebut didirikan di Bandung dan Magelang.

Pada masa penjajahan Jepang, tidak ada informasi yang masuk tentang perkembangan olahraga anggar di Indonesia. Dalam masa perang kemerdekaan, banyak guru anggar yang berasal dari mantan instruktur militer Belanda yang menjadi instruktur di Akademi Militer Yogyakarta. Mereka mengajarkan cara bermain anggar, baik untuk olahraga maupun berkelahi dengan menggunakan sangkur.

Dalam Pekan Olahraga Nasional pertama yang diselenggarakan pada tahun 1948 di Solo, olahraga anggar mulai diperkenalkan serta dieksibisikan oleh para guru anggar mantan instruktur militer Belanda tersebut.

Setelah penyerahan kedaulatan Negara Republik Indonesia, para guru anggar yang tersebar di tanah air mulai mengembangkan olahraga anggar dengan cara mendirikan perkumpulan-perkumpulan anggar di beberapa daerah. Seperti di Sumatra Utara, Jakarta, Bandung, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan di Sulawesi Selatan.

Perkumpulan anggar di ibu kota kita, Jakarta, didirikan oleh Kasimin Atmosoewirjo, Soekarno, dan Drh. Singgih. Di awal tahun 1950, Kasimin Atmosoewirjo mulai mengembangkan olahraga anggar di Jakarta bersama dengan puteranya yang bernama Suratmin.

Perjuangan para guru anggar yang telah merintis olahraga anggar di tanah air selanjutnya dikembangkan oleh para penerus. Baik oleh murid, anak, maupun cucu, sehingga pada saat ini olahraga anggar dapat terus berkembang di berbagai provinsi di Indonesia.

Setelah penyerahan kedaulatan Indonesia oleh pihak Belanda, permainan anggar mulai diajarkan di sekolah olahraga maupun perguruan tinggi olahraga. Di lingkungan akademi militer dan polisi juga sempat diajarkan cara bermain anggar, namun pada akhirnya kurang berkembang.

Dalam perkembangan selanjutnya, olahraga anggar mulai dipertandingkan dalam Pekan Olahraga Nasional kedua yang diselenggarakan pada tahun 1951 di Jakarta. Setelah itu olahraga anggar selalu dipertandingkan dalam setiap Pekan Olahraga Nasional hingga sekarang.

Perkembangan Anggar di Indonesia
Cabang anggar Indonesia, di SEA Games 2007 Thailand hanya mendapat satu medali perunggu untuk nomor tim floret putri setelah dalam semifinal kalah tipis dari Filipina 43-44 di Suranaree University of Technology Nakhon Ratchasima. 

Sementara itu medali emas direbut tim Singapura yang mengalahkan tim Filipina dengan 37-25 dan berhak atas medali perak. 

Hingga berakhirnya pertandingan cabang anggar, Selasa (11/12), Indonesia tidak mampu meraih medali emas, dan hanya mengoleksi dua medali perak dari nomor floret perorangan putri atas nama Fabiola Tirza Paulany Ratu dan tim degen putri. 

Selebihnya empat medali perunggu dihasilkan dari degen perorangan putra atas nama Agustinus Pieter Manuhutu, degen perorangan putri Isnawaty Sir Idar, dan dua dari tim floret putra dan putri.

Pengurus Besar Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (PB IKASI) memanggil dua atlet nasional untuk mengikuti Kejuraan Dunia Anggar Kadet dan Junior 2010 di Baku, Rusia, pada 1-14 April. 

Ia mengatakan atlet Kaltim yang dipanggil ialah Ima Safitri, sedangkan dari DKI Jakarta ada Aditya Baskara. Aditya Baskara yang akan bermain di senjata floret putra kadet, sedangkan Ima Safitri akan bermain di nomor senjata sabel kadet.




Sumber referensi:

Bahas Apparel FILA, Komik Full House dan Peger yang Sering Muncul di Drakor Twenty Five Twenty One

Bahas Apparel FILA, Komik Full House dan Peger yang Sering Muncul di Drakor Twenty Five Twenty One

0


Campusnesia.co.id - Sejauh ini drama terbaru tvN Twenty Five Twenty One sudah berjalan 6 episode. Penampilan Kim Tae Ri sebagai Na Hee Do atlet Anggar yang beranjak naik jadi atlet nasional Korea Selatan dan Nam Jo Hyuk yang memerankan karakter Bek Hyi Jin pemuda yang terpaksa putus kuliah karena Krisis Moneter 1998 dan reporter olahraga baru.

Hingga pekan ketiga penayangannya, 2521 semakin mendapat sambutan hangat dari para penggemar drama korea apalagi yang nge-fan sama Kim Tae Ri dan Nam Jo Hyuk. 

Dengan setting tahun 1998, banyak hal yang membangkitkan ingatan dan nostalgia geneasi 90-an sekaligus mungkin jadi roaming bagi gen Z karena banyak referensi pop culture yang sekarang sudah tidak ada.

Sebut saja toko penyewaan buku dan komik, komik Full House dan Pager atau dalam serapan bahasa indonesia disebut penyeranta, cikal bakal gadget instan messenger atau texting sebelum era sms dan whatsapp.

Lewat artikel kali ini, yuk coba kita ulas dan kulik tentang Apparel FILA, Komik Full House dan Peger yang Sering Muncul di Drakor Twenty Five Twenty One.


Apparel Olahraga Merk FILA

Baju olahraga yang dikenakan oleh timnas Korea Selatan dalam drakor 2521 adalah brand , FILA, kita tahu awalnya merk ini asal Eropa ternyata sekarang sudah diakuisi oleh perusahaan asal Korea Selatan.

Fila adalah salah satu perusahaan manufaktur perlengkapan olahraga terbesar di dunia. Didirkan pada tahun 1911 di Biella Piedmont, sebuah kota di pinggiran Italia oleh Fila bersaudara.

Awalnya FILA hanya memproduksi pakaian untuk masyarakat Italia yang ada di sekitar pegunungan Alpin dengan produk utamanya underwear. 

Tidak puas dengan hanya memproduksi underwear, FILAmulai ekspansi produknya ke kategori sportswear pada tahun 1970. 

Dengan menggandeng Bjorn Borg yang merupakan petenis papan atas pada jaman itu, nama FILA pun mulai terkenal sebagai pakaian sport khususnya kostum tenis. 

Tim FILA juga mempunyai andil besar mengantarkan Bjorn Borg meraih 6 kali juara di Prancis Terbuka dan 5 kali juara Wimbledon. Setelah lama akrab dengan olahraga tenis, FILA kini juga merilis produk untuk olahraga lain seperti fitness, lari, basket, golf dan renang.

Saat ini Fila telah dimiliki dan dioperasikan oleh Korea Selatan, sejak pengambil alihan pada tahun 2007.  

Dipimpin oleh ketua dan CEO Yoon-Soo Yoon, Fila sekarang memiliki beberapa kantor di 11 negara di seluruh dunia.

Jenis perusahaan berupa Private, kategori Industri Peralatan olahraga diidirikan pada tahun 1911 di Biella Italy.

Saat ini Kantor pusatnya berada di Korea Selatan, tokoh kunci dalam perusahaan ini bernama Gene Yoon (Yoon-Soo) sedang untuk ketua dan Kepala Eksekutif Fila Korea Ltd dijabat oleh Young-Chan Cho, Kepala Keuangan Fila U.S.A., Inc. Jon Epstein, Presiden Fila U.S.A., Inc.

Produk utama brand Fila adalah Sepatu olahraga, apparel, Aksesori bagi sobat yang ingin tahu lebih banyak bisa mengunjungi situs web www.fila.com 

Kekuatan FILA ada pada gabungan antara sport dan fashion. Garis sport yang kental dipadu dengan kekuatan fashion yang manis membuat FILA berbeda dengan brand fashion lainnya. FILA selaluup to date mengikuti mode yang sedang trend. 

Kesan konservatif yang dulu sempat terlintas, kini tidak didapati lagi karena kini FILA juga aktif menggandeng artis dan penyanyi terkenal seperti boyband Big Bang dari Korea.


Jalan Cerita Komik Full House di Drakor Twenty Five Twenty One 

Komik Full House adalah komik series romantis berjumlah 16 Jilid yang dibuat oleh Won Soo Yeon. 

Komik ini pernah diadaptasi menjadi drama korea yang berjudul Full House pada 2004 dengan pemeran Rain, Song Hye Kyo, Han Eun-Jung, Kim Sung-Soo.

Pada tahun 2009 juga diadaptasi jadi drama di negara Philipina dan Vietnam dengan judul Ngôi nhà hạnh phúc, menyusul pada tahun 2014 diproduksi versi Thailand วุ่นนัก รักเต็มบ้าน dan Kamboja pada tahun 2015 dibuat versi Turky İlişki Durumu: Karışık dan China 浪漫满屋 dan pada tahun 2017 muncul versi Pakistan dengan judul Yeh Raha Dil.

Namun, Ceritanya sedikit berbeda dengan yang ada di drama. Di dalam komik karakter utama adalah Ryder Bayer seorang aktor inggris dan Ellie pemilik rumah Full House.

Raider tertimpa isu tidak sedap yang mengganggu karirnya sebagai aktor. Suatu hari ia membeli rumah yang bernama Full House yang dibangun oleh ayah Elli.

Namun, tanpa sepengetahuan pemiliknya, Elli rumah itu telah jatuh ke tangan Raider. Elli pun diusir dari rumah Full House.

Namun, Ceritanya sedikit berbeda dengan yang ada di drama. Di dalam komik karakter utama adalah Ryder Bayer seorang aktor inggris dan Ellie pemilik rumah Full House.

Raider tertimpa isu tidak sedap yang mengganggu karirnya sebagai aktor. Suatu hari ia membeli rumah yang bernama Full House yang dibangun oleh ayah Elli.

Namun, tanpa sepengetahuan pemiliknya, Elli rumah itu telah jatuh ke tangan Raider. Elli pun diusir dari rumah Full House.

Di tengah cerita Ryder sempat menyamar menjadi Jake untuk mengetahui tujuan Elli mendapatkan kembali Full House. Namun, penyamaran ini terungkap saat Ryder menghapus Make upnya.

Itu tadi sinopsis Komik Full House yang menjadi rebutan di drama Twenty Five Twenty One. Mungkin inspirasi nama akun Na Hee Do dari komik ini ya Ryder47.


Instan Messenger Pager atau Penyeranta di Drakor Twenty Five Twenty One 
Penyeranta atau radio panggil lebih dikenal dengan sebutan pager yaitu alat telekomunikasi pribadi untuk menyampaikan dan menerima pesan pendek. 

Penyeranta numerik satu arah hanya dapat menerima pesan yang terdiri dari beberapa digit saja, khas layaknya sebuah nomor telepon yang digunakan penggunanya untuk menelepon. Penyeranta alphanumerik juga tersedia dengan sistem dua arah dapat mengirim pesan melalui surat elektronik atau SMS (short message service).

Penyeranta sudah jarang ditemukan di peredaran dunia bisnis. Persaingan alat komunikasi yang murah dengan layanan yang semakin canggih, makin tidak terlihatnya keberadaan penyeranta ini. 

Walaupun dia adalah jejak tertua barang teknologi purbakala pada abad ini, tetapi masih tetap terpakai. Terutama pada mereka yang bergerak di bidang jasa terutama di jasa informasi dan jasa kesehatan. 

Penyeranta adalah barang yang harus dipatuhi, dia selalu menerima pesan apapun, alasan apapun yang dibuat untuk menghindari pesan di penyeranta, selalu menjadi tidak beralasan.

Sejarah Pager

Penyeranta ditemukan oleh Multitone Electronic pada tahun 1956 di Rumah Sakit St.Thomas, London oleh dokter-dokter yang sedang bertugas dalam kondisi darurat. Sejak itu, penyeranta berkembang. 

Jutaan pesan dikirimkan kepada orang-orang yang membutuhkan informasi yang cepat. Penyeranta dibagi menjadi dua, ada dua kelompok yang jelas dari sistem pengoperasiannya. 

Ada sistem penyeranta yang hanya bisa digunakan di area rumah sakit saja seperti di Rumah Sakit St.Thomas, tetapi ada juga yang sistem penyebarannya lebih luas yaitu mencakup seluruh wilayah negara, tidak hanya berada pada area sebuah bangunan saja. 

Penyeranta mulanya beroperasi pada frekuensi AM, lalu pindah ke pola FM yang lebih dulu menjadi bentuk komunikasi yang ada di mana-mana. Dalam beberapa kasus, sebelum datangnya telepon seluler, sistem penyeranta digunakan sebagai pengganti untuk layanan telepon lokal maupun internasional.

Sistem Pengoperasian Pager
Penyeranta adalah layanan berlangganan yang menawarkan bermacam pilihan untuk memfasilitasi kebutuhan si pelanggan dan tipe dari alat yang digunakan. Ada tiga tipe pada sistem penyeranta:

1. Penyeranta Numerik adalah tipe yang paling tidak rumit. Di dalamnya hanya tersedia urutan angka dan kode-kode untuk memanggil.

2. Penyeranta Alphanumerik, pada dasarnya sama dengan penyeranta numerik, tetapi kelebihannya terletak pada tersedianya tempat untuk memuat tulisan dan surat elektronik (e-mail) untuk mengirim pesan

3. Penyeranta Alphanumerik dua arah dapat mengirimkan pesan teks dengan hanya menggunakan tombol yang kecil.

Sistem penyeranta yang modern menggunakan pengiriman pesan dengan jaringan satelit. Inilah kelebihan dari sistem penyeranta dibandingkan dengan menggunakan jaringan seluler dengan dasar terrestrial untuk pengiriman pesan. Di setiap pesan yang terhidang di layar penyeranta, ada para operator yang mengedit setiap pesan yang masuk.

Kelebihan Pager
Kelebihan pemakaian penyeranta dibandingkan dengan telepon seluler adalah karena sistemnya yang satu arah sehingga lokasinya tidak dapat ditetapkan.

Kekurangan Pager
Kerugian pemakaian penyeranta adalah pesan dari setiap pengirim dengan penyeranta dapat ditangkap oleh jaringan penyeranta lainnya jika menggunakan layanan nasional sehingga pesan yang terkirim dapat dideteksi oleh para agen kriminal atau hukum yang tidak diinginkan.

Pager atau Penyeranta di Indonesia
Pager menjadi alat yang sangat populer di Indonesia pada tahun 1990an, walaupun sebenarnya sistem ini sudah beroperasi sejak tahun 1976. Operasional pager pertama kali diperkenalkan oleh PT Motorollain Corporation (dikenal dengan merek dagang Starko). 

Dari awalnya hanya 24.000 saja pada 1992, kemudian pada 1997 menjadi 800.000 pelanggan. Jumlah operator yang beroperasi juga meningkat, dari hanya 3 pada 1992 menjadi 75 pada 1996. 

Namun, seiring dengan krisis ekonomi 1997-1998 yang menerjang Indonesia dan makin populernya telepon seluler, pengguna sistem ini menurun dan banyak operatornya yang bertumbangan atau diakuisisi.

Pada 1996, operator pager ada sebanyak 75 buah di seluruh wilayah Indonesia (dan selanjutnya pada 1997 menjadi 90), namun hanya ada 10 yang diberikan izin untuk beroperasi secara nasional. Beberapa operator pager yang cukup terkenal di Indonesia pada masanya, yaitu:

Starko (PT Motorollain Corporation)
Starpage (PT Duta Pertiwi Sentosa)
Indolink (PT Indolink First Pacific)
SkyTel (PT Skytelindo Services)
EasyCall (PT Telematrixindo)
NusaPage (PT Persada Komindo)
Telepage (PT Buana Bintang Bayu)
Metrotel (PT Selarasindo Mulia)
Personal (PT Hutchison Sewu)
Multipage (PT Raya Pertiwi Semesta)


Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini yang membahas Apparel FILA, Komik Full House dan Peger yang Sering Muncul di Drakor Twenty Five Twenty One. 

Jika ada informasi tambahan silahkan tulis di kolom komentar, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis:
Nandar



sumber:
id.wikipedia.org
pikiranrakyat.com

Ngomongin Sejarah Krisis 1998 di Korea Selatan yang Jadi Latar Waktu Drakor Twenty Five Twenty One

Ngomongin Sejarah Krisis 1998 di Korea Selatan yang Jadi Latar Waktu Drakor Twenty Five Twenty One

0


Campusnesia.co.id - Sabtu kemarin drama terbaru tvN resmi tayang lewat saluran tv dan streraming global Netflix judulnya Twenty Five Twenty One yang dibintangi aktor kenamaan Nam Joo Hyuk sebagai Baek Yi Jin dan Kim Tae Ri yang nyaris empat tahun vakum dalam drama come back membawakan peran sebagai Na Hee Do.

Baek Yi Jin adalah mahasiswa tingkat dua yang terpaksa putus kuliah, harus kerja paruh waktu karena orang tuanya bangkrut, sedang Na Hee Do adalah atlet Anggar yang klub sekolahnya harus dibubarkan karena tidak ada lagi pendanaan.

Muara masalah dalam film ini disebabkan karena IMF merujuk pada organisasi International Monetary Fund bahasa gampang untuk menyebut krisis ekonomi yang terjadi di Korea Selatan khususnya dan negara asia pada umumnya bermula sejak 1997 di Indonesia kita mengenalnya dengan krisis 1998.

Nah, selain menikmati dramanya sambil menunggu episode selanjutnya pekan depan, kali ini kami ingin mengajak pembaca untuk sama-sama belajar tentang sejarah krisis ekonomi di Korea Selatan yang jadi setting dram Twenty Five Twenty One dan bagaimana cara korsel bangkit serta keluar dari krisis hingga jadi salah satu negara yang besar seperti sekarang dari sisi ekonomi.

Krisis finansial Asia 1997
Wikipedia menyebut, Krisis keuangan Asia adalah periode krisis keuangan yang menerpa hampir seluruh Asia Timur pada Juli 1997 dan menimbulkan kepanikan bahkan ekonomi dunia akan runtuh akibat penularan keuangan.

Krisis ini bermula di Thailand dikenal dengan nama krisis tom yum kung. seiring jatuhnya nilai mata uang baht setelah pemerintah Thailand terpaksa mengambangkan baht karena sedikitnya valuta asing yang dapat mempertahankan jangkarnya ke dolar Amerika Serikat.

Waktu itu, Thailand menanggung beban utang luar negeri yang besar sampai-sampai negara ini dapat dinyatakan bangkrut sebelum nilai mata uangnya jatuh. Saat krisis ini menyebar, nilai mata uang di sebagian besar Asia Tenggara dan Jepang ikut turun, bursa saham dan nilai aset lainnya jatuh, dan utang swastanya naik drastis.

Indonesia, Korea Selatan, dan Thailand adalah negara-negara yang terkena dampak krisis terparah. Hong Kong, Laos, Malaysia, dan Filipina juga terdampak oleh turunnya nilai mata uang. Brunei, Cina, Singapura, Taiwan, dan Vietnam tidak kentara dampaknya, namun sama-sama merasakan turunnya permintaan dan kepercayaan investor di seluruh Asia.

Rasio utang luar negeri terhadap PDB naik dari 100% menjadi 167% di empat negara besar ASEAN pada tahun 1993–96, lalu melonjak hingga 180% pada masa-masa terparah dalam krisis ini. Di Korea Selatan, rasionya naik dari 13% menjadi 21%, lalu memuncak di angka 40%. Negara industri baru lainnya masih lebih baik. Kenaikan rasio pembayaran utang ekspor hanya dialami oleh Thailand dan Korea Selatan.

Meski sebagian besar negara di Asia memiliki kebijakan fiskal yang bagus, Dana Moneter Internasional (IMF) turun tangan melalui program senilai US$40 miliar untuk menstabilkan mata uang Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia, negara-negara yang terdampak parah dalam krisis ini. 

Upaya menghambat krisis ekonomi global gagal menstabilkan situasi dalam negeri di Indonesia. Setelah 30 tahun berkuasa, Presiden Soeharto terpaksa mundur pada tanggal 21 Mei 1998 di bawah tekanan massa yang memprotes kenaikan harga secara tajam akibat devaluasi rupiah. 

Dampak krisis masih terasa hingga 1998. Tahun 1998, pertumbuhan Filipina anjlok hingga nol persen. Hanya Singapura dan Taiwan yang agak terhindar dari krisis ini, tetapi keduanya sempat mengalami tekanan besar; Singapura ikut tertekan karena ukuran dan letak geografisnya antara Malaysia dan Indonesia. Tahun 1999, sejumlah analis mengamati bahwa ekonomi di Asia mulai pulih. Setelah krisis tahun 1997, ekonomi di Asia mulai stabil di bawah pengawasan keuangan.

Sebelum tahun 1999, Asia menarik hampir separuh arus modal ke negara berkembang. Negara-negara Asia Tenggara mempertahankan nilai tukar tinggi demi menarik investor asing yang mencari tingkat pengembalian saham tinggi. 

Hasilnya, Asia Tenggara menerima arus uang yang besar dan mengalami lonjakan harga aset. Pada saat yang sama, Thailand, Malaysia, Indonesia, Singapura, dan Korea Selatan mengalami tingkat pertumbuhan tinggi, PDB 8–12%, pada akhir 1980-an dan awal 1993. Prestasi ini diakui oleh lembaga keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia dan dijuluki sebagai "keajaiban ekonomi Asia".


Penyebab Krisis 1997

Gelembung kredit dan nilai tukar tetap
Penyebab krisis ini masih diperdebatkan. Ekonomi Thailand berkembang menjadi gelembung ekonomi yang digerakkan oleh "dana panas" (dana yang masuk ke sebuah pasar hanya untuk keuntungan jangka pendek dan spekulatif). 

Seiring membesarnya gelembung, semakin banyak pula dana yang diperlukan. Situasi serupa terjadi di Malaysia dan Indonesia melalui "kapitalisme kroni". Arus modal jangka pendek mahal dan dirancang untuk meraup untung cepat. Dana pembangunan tersalurkan secara tak terkendali ke orang-orang tertentu saja, bukan orang yang pantas atau layak, melainkan orang yang dekat dengan pusat kekuasaan.

Pada pertengahan 1990-an, Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan memiliki defisit transaksi berjalan sektor swasta yang besar. Penerapan nilai tukar tetap meningkatkan pinjaman luar negeri dan memperbesar keterpaparan risiko valuta asing di sektor keuangan dan perusahaan.

Pada pertengahan 1990-an, serangkaian goncangan luar negeri mulai mengubah tatanan ekonomi. Devaluasi renminbi Cina dan yen Jepang setelah Perjanjian Plaza 1985, kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang memperkuat nilai dolar A.S., dan penurunan harga semikonduktor menghambat pertumbuhan ekonomi.

Seiring pulihnya ekonomi Amerika Serikat dari resesi pada awal 1990-an, Federal Reserve Bank di bawah pimpinan Alan Greenspan mulai menaikkan suku bunga AS untuk menurunkan inflasi.

Keputusan ini menjadikan Amerika Serikat negara yang lebih menarik bagi investor dibandingkan Asia Tenggara. Asia Tenggara menerima arus dana panas berkat suku bunga jangka pendek yang tinggi dan tingginya nilai dolar Amerika Serikat. Bagi negara-negara Asia Tenggara yang mata uangnya dijangkarkan ke dolar AS, nilai dolar AS yang lebih tinggi membuat harga barang ekspornya lebih mahal dan kurang bersaing di pasar global. Pada saat yang bersamaan, pertumbuhan ekspor Asia Tenggara melambat drastis pada musim semi 1996 sehingga memperburuk posisi neraca berjalannya.

Sejumlah ekonom menyebut pertumbuhan ekspor Cina sebagai salah satu penyebab melambatnya pertumbuhan ekspor negara-negara ASEAN. Namun demikian, para ekonom yang sama juga menyebut spekulasi properti berlebiihan sebagai penyebab utamanya.

Cina mulai bersaing secara efektif dengan negara-negara pengekspor di Asia pada tahun 1990-an setelah diterapkannya beberapa reformasi berorientasi ekspor. Ekonom lainnya mempertanyakan dampak Cina dan mengatakan bahwa ASEAN dan Cina mengalami pertumbuhan ekspor yang pesat pada awal 1990-an.

Banyak ekonom yang meyakini bahwa krisis Asia tercipta bukan karena psikologi pasar atau teknologi, melainkan kebijakan yang mengubah insentif dalam hubungan antara peminjam dan pemberi pinjaman. Besarnya pinjaman yang tersedia lewat kebijakan ini menciptakan ekonomi yang nilainya sangat terdongkrak (leveraged). Harga aset pun naik ke tingkat yang sangat rentan. Harga aset akhirnya jatuh dan membuat individu dan perusahaan tidak mampu membayar obligasi utang.


Kepanikan pemberi pinjaman dan penarikan kredit
Kepanikan yang terjadi di kalangan pemberi pinjaman memicu penarikan kredit besar-besaran dari negara yang mengalami krisis. Tindakan ini mengakibatkan penyusutan kredit dan kebangkrutan. 

Selain itu, ketika investor asing berusaha menarik uangnya, pasar valas dibanjiri oleh mata uang negara yang mengalami krisis sehingga memaksa depresiasi terhadap nilai tukarnya. 

Demi mencegah jatuhnya nilai mata uang, negara-negara yang mengalami krisis menaikkan suku bunga dalam negeri sampai puncaknya (mengurangi pelarian modal dengan membuat pemberian pinjaman lebih menarik bagi investor) dan turun tangan mencampuri pasar valas, membeli mata uang domestik berlebih apapun dalam nilai tukar tetap dengan cadangan valuta asing. Tak satu pun kebijakan yang dampaknya bertahan lama.

Selain mengacaukan ekonomi yang sehat-sehat saja, suku bunga terlampau tinggi juga mampu mengacaukan ekonomi negara rapuh. Di sisi lain, bank sentral semakin kehabisan cadangan mata uang asing yang jumlahnya terbatas. 

Ketika semakin jelas bahwa arus keluarnya modal dari negara-negara tersebut tidak dapat dihentikan, pemerintah menghentikan penerapan nilai tukar tetap dan mengizinkan mata uangnya mengambang. Nilai mata uang yang terdepresiasi berarti bahwa utang bermata uang asing terus bertambah dalam nilai mata uang nasional. Hal ini memicu kebangkrutan dan memperparah krisis.

Ekonom seperti Joseph Stiglitz dan Jeffrey Sachs mengabaikan peran ekonomi riil dalam krisis ini dibandingkan dengan pasar keuangan. Laju cepat krisis ini membuat Sachs dan ekonom lainnya membandingkannya dengan fenomena penarikan massal (bank run) yang dipicu oleh goncangan risiko mendadak. 

Sachs menyalahkan kebijakan moneter ketat dan kebijakan kontraksi fiskal yang diterapkan oleh pemerintah atas saran IMF setelah krisis, sedangkan Frederic Mishkin menyalahkan informasi asimetris dalam pasar keuangan yang menciptakan "mental ikut-ikutan" di kalangan investor yang membesar-besarkan risiko kecil dalam ekonomi riil. Krisis ini menarik perhatian para ekonom perilaku yang sedang mempelajari psikologi pasar.

Salah satu dugaan penyebab goncangan risiko yang mendadak adalah penyerahan kedaulatan Hong Kong tanggal 1 Juli 1997. Sepanjang 1990-an, dana panas masuk Asia Tenggara lewat penghubung keuangan seperti Hong Kong. Para investor abai dengan profil risiko negara tujuan investasinya. 

Setelah krisis menerpa kawasan tersebut, diperparah dengan ketidakpastian politik terkait masa depan Hong Kong sebagai pusat keuangan Asia, banyak investor yang memutuskan untuk keluar dari Asia. Menyusutnya investasi malah memperparah kondisi keuangan di Asia dan mendorong depresiasi baht Thailand pada tanggal 2 Juli 1997.

Ada beberapa studi kasus terkait topik ini, misalnya penerapan analisis jaringan sistem keuangan yang menjelaskan kesalingterhubungan pasar keuangan dan pentingnya kelayakan penghubung atau titik utama. Eksternalitas negatif apapun di dalam penghubung menciptakan riak yang bergerak ke seluruh sistem keuangan dan ekonomi .

Menteri luar negeri dari 10 negara ASEAN yakin bahwa manipulasi mata uang direncankaan dengan sengaja untuk menggoyahkan ekonomi ASEAN. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, menuduh George Soros mengacaukan ekonomi Malaysia melalui "spekulasi mata uang besar-besaran". Soros mengaku membeli ringgit saat nilainya jatuh dan melakukan jual kosong pada tahun 1997.

Pada Pertemuan Menteri ASEAN ke-30 di Subang Jaya, Malaysia, tanggal 25 Juli 1997, menteri luar negeri seluruh ASEAN mengeluarkan deklarasi bersama yang meminta penguatan kerja sama ASEAN untuk mempertahankan dan mengutamakan kepentingan ASEAN di bidang ekonomi.

Pada hari yang sama, kepala bank sentral dari seluruh negara yang terdampak krisis bertemu di EMEAP (Executive Meeting of East Asia Pacific) di Shanghai. Mereka gagal menyepakati New Arrangement to Borrow. Satu tahun sebelumnya, menteri keuangan dari negara-negara yang sama menghadiri pertemuan menteri keuangan APEC ke-3 di Kyoto, Jepang, tanggal 17 Maret 1996. Menurut deklarasi bersama tersebut, mereka tidak mampu menggandakan jumlah dana cadangan General Agreements to Borrow dan Emergency Finance Mechanism.

Krisis ini dapat dipandang sebagai kegagalan membangun kapastias untuk mencegah manipulasi mata uang. Hipotesis ini tidak banyak didukung oleh para ekonom. Mereka berpendapat bahwa tak satu investor pun yang mampu memengaruhi pasar dengan cara memanipulasi nilai mata uang. Selain itu, butuh perencanaan yang sangat besar untuk menarik investor dari Asia Tenggara agar bisa memanipulasi nilai mata uangnya.


Kondisi Korea Selatan saat Krisis
Korea Selatan adalah ekonomi terbesar ke-11 dunia pada 1997. Mereka memiliki landasan makroekonomi yang bagus namun perbankannya dibebani kredit macet. Utang berlebihan menuntun ke kegagalan besar dan pengambil-alihan. 

Contohnya, pada Juli, pembuat mobil ketiga terbesar Korea, Kia Motors meminta pinjaman darurat. Di awal penurunan pasar Asia, Moody's menurunkan rating kredit Korea Selatan dari A1 ke A3 pada 28 November 1997, dan diturunkan lagi ke Baa2 pada 11 Desember. 

Yang menyebabkan penurunan lebih lanjut di saham Korea sejak jatuhnya pasar saham di November. Bursa saham Seoul jatuh 4% pada 7 November 1997. Pada 8 November, jatuh 7%, penurunan terbesar yang pernah tercatat di negara tersebut. 

Dan pada 24 November, saham jatuh lagi 7,2 persen karena ketakutan IMF akan meminta reform yang berat. Pada 1998, Hyundai Motor mengambil alih Kia Motors.

Pada September 1993, Bank Dunia memberi predikat Korea Selatan sebagai salah satu “Keajaiban Asia” bersama Jepang dan Indonesia (CNN, 2018). Korea Selatan adalah salah satu negara dengan kekuatan ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 7 hingga 9% per tahun (Kihwan, 1999). 

Hal ini juga dapat dilihat pada dekade tahun 1990-an, ekonomi Korea Selatan tumbuh secara mengesankan yang dibuktikan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 1995 yang mencapai 8,9% (Annissa, 2011) selama tiga kuartal pertama sebelum krisis. 

Selain itu, tingkat inflasi juga terkendali, sejak tahun 1993 inflasi relatif rendah, yakni antara 4% hingga 5% yang menyebabkan penurunan terhadap tingkat suku bunga nominal. Selanjutnya nilai tukar riil juga stabil. Tabungan domestik bruto juga terbilang tinggi melebihi 30% pada awal tahun 1995 hingga 1996 (Shalendra, 2003).

Kemudian fenomena defisit fiskal tahun 1980-an yang berkisar 2,5% dari PDB meningkat menjadi surplus pada tahun 1993 dan bertahan hingga awal krisis. 

Anggaran pemerintah juga hampir seimbang, antara 1990 hingga 1995, defisit transaksi berjalan Korea Selatan yaitu rata-rata 1,9% dari PDB. Namun, meningkat secara signifikan pada tahun 1996 menjadi 4,7% dari PDB atau senilai hampir US $24 miliar (Shalendra, 2003).

Defisit transaksi berjalan juga turun menjadi 2,5% dari PDB, dan pada pertengahan 1997 menjadi sekitar US $8,2 miliar atau 1,9% dari PDB (Shalendra, 2003). Sejak saat ini, gejala krisis ekonomi Korea Selatan mulai muncul. 

Berdasarkan data tahun 1997, terdapat beberapa indikator yang menyebabkan perekonomian Korea Selatan menurun dari 8,9% pada tahun 1995 menjadi 6,8% pada tahun 1996 (Annissa, 2011). 

Penurunan ini ditandai dengan defisit anggaran belanja yang sangat besar hingga mencapai US$15,2 milyar hanya dalam waktu 8 bulan pertama di tahun 1996. Kondisi ini jumlahnya dua kali lipat dari anggaran pada tahun 1995. 

Pada kenyataannya defisit mencapai 23,7% untuk keseluruhan tahun tersebut. Hal ini semakin ditambah lagi dengan harga komoditi ekspor Korea Selatan yang mengalami penurunan nilai produk petrokimia, baja, dan pembuatan kapal (Annissa, 2011).

Nilai ekspor melambat dari 33% pada tahun 1995 menjadi hanya 3% pada tahun 1996 (Saito, 1998). Kondisi ini diperparah dengan depresiasi mata uang Yen Jepang. Mata uang Jepang mengalami penurunan sebanyak 17% pada mata uang Won, sehingga membuat harga barang-barang Korea Selatan menjadi mahal di pasaran Asia Tenggara (Kihwan, 1999). Padahal, harga impor barang yang masuk ke Korea Selatan tidak berubah, meskipun volumenya turun sebanyak 11% sampai pertengahan tahun. 

Tanda-tanda lain yang menunjukan penurunan ekonomi Korea Selatan adalah meningkatnya hutang luar negeri secara cepat karena defisit perdagangan yang terjadi. Pada tahun 1996, hutang Korea Selatan diperkirakan sekitar US$100 milliar kepada kreditur internasional (Kihwan, 1999). 

Hal ini semakin membuat Korea Selatan menjadi negara ketujuh dengan jumlah hutang terbesar. 

Beberapa pengamat menyatakan bahwa Korea Selatan terlalu cepat mengembangkan industri di luar negeri dengan bergantung pada sumber pembiayaan hutang (Annissa, 2011). Meskipun utang luar negeri Korea Selatan meningkat secara signifikan pada dekade 1990-an, namun rasio utang per PDB pada tahun 1996 masih hanya 22%, yang berarti masih jauh di bawah tingkat kritis sebesar 48% yang ditentukan oleh Bank Dunia (Shalendra, 2003).

Menurut Saito (1998), selaku Direktur Regional Office for Asia and the Pacific IMF mengemukakan bahwa sejak tahun 1995 hingga awal tahun 1996 perekonomian Korea Selatan sedang dalam keadaan yang stabil.

Posisi laba perusahaan kuat, investasi tinggi, dan kapasitas produktif meningkat. Namun, pada tahun 1996 permintaan eksternal melemah disertai dengan hilangnya daya saing yang dihasilkan dari depresiasi mata uang Yen. 

Pertumbuhan investasi juga melambat, sebagian mencerminkan ketidakpastian politik yang berlangsung menjelang pemilihan Presiden pada masa pemerintahan Kim Young-Sam. Akibatnya, posisi laba perusahaan mengalami kerugian dan mengalami masalah arus kas, termasuk untuk melunasi hutang yang terakumulasi selama masa booming untuk membiayai investasi yang besar.

Ketika pinjaman bank tidak lagi tersedia, beberapa perusahaan Chaebol seperti Hanbo Steel, Jinro, Dianong, New Core Group, dan KIA Motors mengalami kebangkrutan.

Sebagai konsekuensinya, pembayaran kredit terhambat, asetaset perbankan semakin menipis dan neraca perdagangan melemah. Kondisi ini mengurangi kepercayaan kreditur luar negeri yang ragu terhadap bankbank di Korea Selatan sehingga kesulitan untuk mengumpulkan pendanaan baru. 

Pada saat yang sama, sejumlah bank yang terdiri dari merchant banks, menghadapi masalah likuiditas untuk membayar utang jangka pendek yang akan jatuh tempo. Pemerintah dan Bank of Korea menanggapi masalah ini dengan menyuntikkan dana likuiditas dan memperkenalkan langkah-langkah untuk memfasilitasi aliran likuiditas ke perusahaan yang sedang “sakit” tersebut. 

Pemerintah Korea Selatan juga mengumumkan untuk meningkatkan kepercayaan diri bank yang mengalami defisit. Meskipun demikian, langkah-langkah ini sebagian besar tidak efektif dalam memulihkan kepercayaan kreditur. 

Korea Selatan saat ini telah terintegrasi ke dalam sistem pasar global, di mana faktor kepercayaan kreditur memainkan peran penting. Dalam kondisi demikian, respons kebijakan harus berubah, misalnya, menutup bank yang bermasalah. 

Pada umumnya, kebijakan ini membantu meningkatkan kepercayaan perekonomian dan mampu memfasilitasi pembiayaan eksternal. Namun, tetap saja tidak berkontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi Korea Selatan. 

Melemahnya nilai tukar mata uang Won di pasar saham mencapai angka 10% (Saito, 1998). Sebelumnya juga, pada akhir musim panas, pasar keuangan Korea Selatan mengalami kepanikan karena para investor bersiap-siap menarik modal mereka. 

Hal ini ditambah lagi dengan krisis mata uang di Asia Tenggara yang dialami oleh Thailand dan Indonesia (CNN, 2018). Kondisi ini dapat dimengerti karena sebagian besar produk Korea Selatan di ekspor ke wilayah Asia Tenggara, sehingga kekacauan ekonomi yang terjadi di Asia Tenggara pasti memberikan dampak yang cukup berarti bagi Korea Selatan (Annissa, 2011, p. 29).

Sebagai respon terhadap kondisi pelemahan ekonomi domestik, Wakil Perdana Menteri Mr. Lim Chang-Yeol mengumumkan bahwa Pemerintah telah meminta dukungan IMF untuk melaksanakan program stabilisasi ekonomi dan reformasi kebijakan struktural. Program ini dibawa ke Dewan Eksekutif IMF dan disetujui pada 4 Desember 1997. Sejak saat itu, pemerintah Korea Selatan mulai memperkuat program tersebut atas mpendampingan intensif dari Dewan IMF (Saito, 1998).

Korea Selatan tidak dapat menemukan cara lain untuk keluar dari krisis moneter yang melanda negaranya pada saat itu. Bantuan keuangan IMF senilai US$57 miliar telah diumumkan oleh pemerintah yang terdiri dari paket darurat pertama berjumlah US$21 miliar dan paket tambahan US$14 miliar yang diberikan oleh Asian development Bank dan World Bank disusul bantuan Amerika Serikat dan Jepang dengan tambahan sebesar US$23 miliar. 

Namun IMF memberikan bantuan keuangan tersebut dengan syarat bahwa Korea Selatan harus melakukan reformasi kebijakan ekonomi. Tujuan utamanya dari program ini adalah untuk menstabilkan nilai tukar dan membendung efek inflasi lain dari depresiasi mata uang.

Korea Selatan secara tidak langsung terpaksa harus berhutang kepada IMF dikarenakan kondisi perekomiannya yang terpuruk. Hal tersebut menjadikan IMF mengambil peran dalam menentukan kebijakan ekonomi Korea Selatan. Meskipun demikian, pemerintah Korea Selatan secara perlahan berhasil memulihkan negaranya dari krisis moneter tersebut dengan membayar hutang IMF tiga tahun lebih cepat dari rencana pembayaran yang disepakati. 

Tidak hanya itu, Pemerintah Korea Selatan juga tidak ingin bergantung pada hutang IMF. Keberhasilan Korea Selatan untuk mengatasi krisis ekonomi nasional mengembalikan citra Korea Selatan sebagai negara yang mandiri (BBC, 2016).


Strategi Korea Selatan Keluar dari Krisis Ekonomi 1997

Dalam artikel yang ditulis oleh Ririn Darin (2010) yang berjudul “Park Chung-Hee dan Keajaiban Ekonomi Korea Selatan” dijelaskan beberapa kebijakan Park Chung-Hee yang memiliki kontribusi besar dalam perekonomian Korea Selatan.

Pemerintahan Park Chung-Hee berusaha merangkul masyarakatnya untuk ikut andil dalam memajukan perekonomian Korea Selatan. 

Selanjutnya, dalam artikel tersebut juga dinyatakan bahwa terdapat empat kebijakan pokok Presiden Park Chung-Hee pada masanya. Pertama, kebijakan pembentukan Badan Perencanaan Ekonomi yang bertugas untuk menyusun perencanaan dan tujuan yang ingin dicapai oleh Korea Selatan untuk pembangunan dan pengembangan industri pertanian serta pembangunan ekonomi dan pemerataan pembangunan (Darini, 2010). 

Kedua, kebijakan ExportOriented Industri (EOI) yang bertujuan untuk mengembangkan perusahaan industri ringan di dalam negeri yang dapat meningkatkan pendapatan  negara. Ketiga, kebijakan pengembangan industri berat yang bernama Heavy Chemical Industri (HCI). 

Industri ini meliputi perusahaan produsen mesin-mesin berat, kapal laut, otomotif, petrokimia, dan baja. Keempat, kebijakan modernisasi pedesaan yang bertujuan untuk pemerataan pembanguan daerah pedesaan. 

Berkembangnya industri tidak sejalan dengan perkembangan pertanian di pedesaan. Sebagai respon, pemerintah Korea Selatan, Park Chung Hee, membuat sebuah gerakan Saemaul Undong yang berarti modernisasi desa yang menghasilkan peningkatan pendapatan petani desa (Darin, 2010).

Dalam tesis yang berjudul “Keberhasilan Korea Selatan dalam Mendukung Industri Galangan Kapal sebagai Agenda Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi, Studi Kasus Keberhasilan Hyundai Heavy Industries” yang ditulis oleh M. Zuhaldi Feriawan Wijaya (Wijaya, 2017). Dalam penelitian tersebut, dijabarkan bahwa kebijakan Pemerintah Korea Selatan tentang industri Kapal dari perusahaan Hyundai Heavy Industries (HHI).

Perusahaan tersebut menjadi perusahaan kapal terbesar dan tersukses di Korea Selatan dengan permintaan yang selalu meningkat pesat setiap tahunnya ditinjau dari data yang disajikan peneliti. Industri ini turut membantu kemajuan ekonomi Korea Selatan ketika mengalami Krisis Moneter karena sudah berdiri sejak tahun 1970. 

Sehubungan dengan berdirinya industri tersebut, Korea Selatan akhirnya membuka empat
pelabuhan. Tinjauan selanjutnya adalah bersumber dari tulisan “Financial Crisisin Korea and IMF: Analysis and Perspectives” oleh Lee yang menjelaskan tentang penyebab krisis moneter di Korea Selatan tahun 1997. 

Menurut Lee (1998), pada dasarnya pemerintah Korea Selatan sangat anti IMF mengingat dampak pinjaman IMF sangat mengerikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Ada pun penjelasan Lee bisa diringkas menjadi empat dampak pahit IMF bagi Korea Selatan yang meliputi beban suku bunga tinggi yang mencapai 30%. 

Konsekuensinya, Korea Selatan menghadapi persoalan antara lain, peningkatan beban hutang, krisis mata uang, pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran karena perusahaan sudah tidak menerima dana dari bank, dan yang terakhir adalah untested presiden (Lee, 1998). 

Tinjauan selanjutnya berdasarkan jurnal yang berjudul “The South Korean Crisis of 1997 and its Aftermath: The Legacy of the Developmental State and the Importance of State capacity in Post-Crisis Adjustment” yang ditulis oleh M. Mustafa Erdogu. Dalam jurnal tersebut terdapat tiga pembahasan utama. 

Pertama, Erdogu meneliti dan berusaha membuktikan argumennya tentang sejauh mana perkembangan Korea Selatan sebagai penyebab krisis ekonomi Asia. Kedua, digunakannya perspektif kritis tentang peran IMF dalam dan pasca krisis moneter yang terjadi tahun 1997. Ketiga, perhatian difokuskan pada dinamika yang mendasari proses pemulihan Asia era pasca-krisis di Korea Selatan. 

Penyebab terjadinya krisis adalah liberalisasi keuangan yang tidak terkendali. Krisis 1997 sebagian besar disebabkan karena liberalisasi pasardan arus modal yang mengarah pada ketergantungan berlebihan terhadap sektor swasta. 

Pada tahun 1997, pemerintah Korea Selatan tidak dapat menemukan cara untuk keluar dari
krisis moneter yang melanda negaranya, sehingga memaksa pemerintah menerapkan program darurat dari IMF pada November 1997 (Sohn, t.t). 

Pada awal 1998, pemerintahan Kim Dae-jung yang baru terpilih mulai mereformasi sektor keuangan yang tidak efisien dengan menggunakan empat pendekatan (Sohn, t.t). 

Pertama pemerintah harus menutup atau menggabungkan lembaga keuangan yang bangkrut dan memperkuat basis modal “Viabel Ones” yang membutuhkan penghapusan nonperforming loans pada lembaga terkait dan rekapitalisasi lembaga keuangan melalui Public Funds maupun investasi luar negeri. 

Kedua, sistem regulasi perlu direformasi agar menciptakan transparansi dan akuntabilitas. 

Ketiga, deregularisasi berkelanjutan dan liberalisasi pada pasar keuangan diperlukan untuk mendukung investasi asing dan menunjukkan komitmen untuk mereformasi finansial. Terakhir, pemerintah harus mengembangkan kapasitas kelembagaan untuk melakukan reformasi ini (Mo, t.t).

Beberapa laporan menunjukkan bahwa krisis keuangan Korea Selatan pada tahun 1997 merupakan akibat dari masalah struktural yang membuat neraca lembaga keuangannya rentan terhadap guncangan eksternal. 

Kerentanan keuangan patut mendapat perhatian khusus, karena pemerintah Korea Selatan mengusahakan strategi pertumbuhan yang tinggi untuk meminimalisir lemahnya pengawasan keuangan dalam negeri. 

Oleh karena itu, langkah-langkah reformasi harus dilakukan di seluruh sektor keuangan dan perusahaan secara bersamaan. Restrukturisasi ini sangat penting karena perusahaan yang bangkrut adalah sumber masalah keuangan di Korea Selatan.

Dalam Desertasi yang ditulis oleh bapak Tulus Warsito saat ujian doktor di UGM, krisis ekonomi 1997 di Korea membuat rakyatnya bersatu untuk segera keluar dari masalah ekonomi mereka, maka tak heran justru pasca krisis 1998 korea menjadi negara yang maju hingga sekarang.

Dalam desertasi berjudul "Demokratisasi Pasca Krisis 1997 di Korea Selatan (Studi Hubungan Industrial)", beliau menyimpulkan bahwa pihak-pihak dalam hubungan industrial Korea Selatan beranggapan Krisis 1997 sebagai fakta politis, sebagai kenyataan ekonomi politik, sebagai musuh bersama, yang mempersempit pilihan-pilihan politik mereka sering bertikai karena pokok kepentingan mereka memang berbeda, maka dengan munculnya krisis 1997 pilihan mereka menjadi terbatas. Mereka meyakini bahwa pilihannya adalah maju bersama menanggulangi krisis atau hancur bersama. Rasionalitas semacam itulah yang menumbuhkan percepatan proses demokratisasi diantara mereka. (ugm.ac.id)


Itu tadi sobat campusnesia, postingan kita kali ini tentangSejarah Krisis 1998 di Korea Selatan yang Jadi Latar Waktu Drakor Twenty Five Twenty One. Menarik ya semoga bermanfaat.


Sumber: 
- Strategi Korea Selatan dalam Pemulihan Krisis Moneter Tahun 1997 Melalui IMF, Yola Natasyah Kaloka, Putri Tegar, M. Eldy - April 2019

- Solusi Krisis ala Korea Selatan, ugm.ac.id

- Krisis finansial Asia 1997, id.wikipedia.org