Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Health. Tampilkan semua postingan

Cegah DBD, Komunitas Pemuda Weron People Bagikan Bubuk Abate Gratis

0


Campusnesia.co.id - Pati, 07 Desember 2024. Komunitas Pemuda Weron People membagikan bubuk abate gratis ke warga Dukuh Weron Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mencegah penyebaran nyamuk DBD saat musim hujan.

Sebagai informasi bubuk abate adalah larvasida berbentuk serbuk yang bermanfaat membunuh jentik nyamuk, penggunaannya dengan cara menabur di tempat penampungan air seperti bak mandi, ember dan tandon yang biasa digunakan nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.

"Hari ini kami membagikan sekitar 300 pcs bubuk abate di 6 RT Dukuh Weron, setiap rumah mendapatkan 6 gr bubuk abate dan selebaran edukasi 3M Plus dalam mencegah penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue." jelas Paminto Ketua Komunitas Pemuda Weron People saat ditanya wartawan.


Pembagian bubuk abate ini merupakan program lanjutan dari Komunitas Weron People setelah sebelumnya melakukan pemasangan banner edukasi dan sosialisasi pencegahan DBD dengan 3M Plus yaitu menguras penampungan air, menutup rapat penampungan air, mengubur barang bekas yang bisa menampung air dan tambahan seperti menabur larvasida, menaruh pakaian kotor di tempat tertutup dan membersihkan lingkungan.

Hal ini dilakukan sebagai respon tingginya angka kasus DBD di Kabupaten Pati, mengutip laman rri.co.id (edisi 15 November 2024) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dr Aviani Tritanti Venusia menyebut ada 566 kasus DBD di wilayahnya, 4 penderita di antaranya meninggal dunia. Wabah ini lebih banyak menjangkit anak-anak berusia 7 hingga 13 tahun.

“Kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Margoyoso dengan 80 kasus, menyusul Kecamatan  Trangkil 67 kasus, dan Kecamatan Tayu 46 kasus. Kasus DBD tahun ini meningkat dibanding 2023  yang hanya 424 kasus,” katanya.

Bapak Syarif, salah seorang warga Dukuh Weron merespon program ini, "Terima kasih untuk pemuda Weron yang sudah membagikan bubuk abate gratis ini, sangat bermanfaat." katanya.

Sementara itu Sulistyo, Kasi Kesejahteraan Desa Tegalharjo juga memberi tanggapan, "Kami selaku perangkat Desa Tegalharjo sangat apresiasi dan berterima kasih atas inisiatif rekan-rekan Komunitas Weron People dalam memberikan edukasi serta membagikan bubuk abate untuk Warga Dukuh Weron sebagai upaya bersama mencegah penyebaran nyamuk Demam Berdarah" ujarnya.




Penulis:
Achmad Munandar

Foto:
Suharso

Video:
Wisnu

Komunitas Pemuda Weron People Pasang Banner Waspadai Penyebaran DBD Di Dukuh Weron Tegalharjo Pati

0


Campusnesia.co.idPati, 22 November 2024. Komunitas Pemuda “Weron People” Dukuh Weron Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati memasang banner sosialisasi pencegahan penyebaran nyamuk Demam Berdarah Dengue.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Jumat sore waktu setempat dan selesai menjelang magrib. Sebanyak tiga buah banner berisi ajakan mencegah Demam Berdarah Dengue dipasang di tiga titik strategis yang dilewati warga dengan harapan banyak yang melihat dan melaksanakannya.

Mengutip laman berita rri.co.id (Edisi 15 November 2024). Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dr Aviani Tritanti Venusia menyebut ada 566 kasus DBD di wilayahnya, 4 penderita di antaranya meninggal dunia. Wabah ini lebih banyak menjangkit anak-anak berusia 7 hingga 13 tahun.

“Kasus tertinggi tercatat di Kecamatan Margoyoso dengan 80 kasus, menyusul Kecamatan  Trangkil 67 kasus, dan Kecamatan Tayu 46 kasus. Kasus DBD tahun ini meningkat dibanding 2023  yang hanya 424 kasus,” katanya.

Dengan latar belakang tersebut Komunitas Pemuda Weron People melakukan kegiatan bakti sosial berupa pemasangan banner pencegahan penyebaran DBD di Dukuh Weron.


“Banner yang kami pasang berisi anjuran untuk mewaspadai penyebaran DBD karena sudah masuk musim penghujan, di dalamnya ada tips 3M Plus, yaitu menguras bak penampungan air, menutup rapat dan mengubur barang bekas yang bisa dijadikan tempat berkembang biak nyamuk. Selain itu juga agar masyarakat senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, menabur bubuk abate, menggunakan obat nyamuk atau kelambu jika perlu, memelihara ikan pemakan jentik dan menutup tempat pakaian kotor. Memang terdengar sepele namun sangat penting dalam upaya bersama mencegah penyebaran DBD di Dukuh Weron” jelas Paminto Ketua Komunitas Pemuda Weron People saat dihubungi wartawan.


Sementara itu bidang Sarana Prasarana Komunitas Weron People Puji Pramono juga menjelaskan disamping pemasangan banner sebagai bentuk pengingat dan menumbuhkan kewaspadaan, mereka juga akan mendorong terlaksananya kerja bakti membersihkan lingkungan dan selokan di setiap RT di Dukuh Weron, “Kita usahakan Dukuh Weron sebisa mungkin tidak ada kasus DBD tahun ini, kalau perlu akan kami usahakan untuk melakukan foging seperti tahun 2023 lalu agar lingkungan benar-benar bebas dari nyamuk aedes aegypti” tuturnya.



Penulis:
Achmad Munandar

12 Obat Alami untuk Menghilangkan Bau Badan Cocok untuk Mahasiswa

0



Campusnesia.co.id - Bagi sobat pembaca yang kini sudah mulai kuliah dan jadi mahasiswa, aktifitas di dalam dan luar kampus akan menyita banyak waktu dan energi. Walau demikian kebersihan dan kesehatan tubuh tetap mesti dijaga.

Bau badan adalah salah satu hal yang sering timbul dan dialami oleh mahasiswa dengan seabrek aktfitas perkuliahan, praktikum hingga organisasi sehingga tidak jarang mengganggu sosialisasi dan menguangi kepercayaan diri di depan umum.

Lewat postingan kali ini, berikut kami hadirkan informasi tentang 10 Obat Alami untuk Menghilangkan Bau Badan yang Perlu Diketahui, apa saja? berikut daftar lengkapnya:


Bau badan disebabkan oleh campuran bakteri dan keringat pada kulit Anda. Mengutip Cleveland Clinic, kulit kita secara alami ditutupi dengan bakteri. Saat kita berkeringat, air, garam, dan lemak bercampur dengan bakteri kulit, sehingga terbentuklah bau badan. Bau badan setiap orang bervariasi, bisa sangat menyengat tidak sedap dan ada yang tak tercium.

Hal itu dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kita makan atau miliki, seperti Makanan, Hormon, Obat dan beberapa kondisi medis dan penyakit yang kita miliki juga bisa menyebabkan bau badan kita tidak sedap, seperti: Diabetes, Asam urat, Mati haid, Tiroid yang terlalu aktif, Penyakit hati, Penyakit ginjal dan Penyakit menular.

Jika Anda menderita diabetes, perubahan bau badan bisa menjadi tanda ketoasidosis terkait diabetes. Kadar keton yang tinggi menyebabkan darah menjadi asam dan bau.

Jika Anda mengidap penyakit hati atau ginjal, Anda mungkin akan mengeluarkan bau badan seperti pemutih karena penumpukan racun di tubuh.

Untuk menghilangkan bau badan sesaat, Anda bisa melakukan perawatan diri, seperti mandi secara teratur dan menggunakan beberapa obat alami.

Mandi secara teratur setiap hari dengan sabun antibakteri akan menghilangkan bakteri pada kulit Anda, sehingga bisa mencegah bau badan yang tidak sedap dan menjaga kebersihan tubuh.

Mengutip Stylecraze, berikut beberapa obat alami yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan bau badan:


1. Minyak pohon teh
Minyak pohon teh adalah antiseptik alami dan memiliki sifat antibakteri. Sebagai antiseptik, minyak pohon teh dapat membantu menangkal bakteri dan jamur yang ada pada kulit, sehingga bermanfaat untuk mencegah terbentuknya bau tidak sedap.

Cara menggunakan obat alami dari minyak pohon teh sebagai berikut: Encerkan 2 sendok teh minyak pohon teh dengan 2 sendok makan air, oleskan capuran tersebut langsung pada ketiak dan area lain. Anda bisa melakukan in setiap hari untuk menghilangkan bau badan.


2. Minyak levender
Minyak esensial lavender bisa menghambat pertumbuhan bakteri penyebab bau. Jika dicampurkan dengan tepung jagung (maizena) dan soda kue dapat menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan. Maizena dan soda kue dapat menjaga kulit tetap kering, sehingga mencegah penumpukan bakteri.

Cara meramu minyak levender menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan sebagai berikut: Campur 10 tetes minyak esensial levender dengan 3 sendok teh maizena dan 2 sendok teh soda kue. Ini akan menjadi bubuk deodoran alami. Simpan campuran itu di tempat tertutup selama beberapa hari. Oleskan campuran minyak levender ini sesuai kebutuhan. Bubuk deodoran alami ini dapat Anda gunakan setiap hari.


3. Minyak kelapa
Minyak kelapa kaya akan asam laurat, yang dikenal dapat menghilangkan bakteri yang ada di tubuh kita, sehingga membantu menghilangkan bau badan.

Cara menggunakan minyak kelapa sebagai obat alami untuk menghilangkan bau badan sebagai berikut: Gosokkan minyak kelapa langsung ke bagian badan yang sering mengeluarkan keringat, seperti ketiak. Campurkan 1 sendok teh bubuk asam sitrat dengan secangkir air untuk membilas bagian badan yang digosok minyak kelapa. Keringkan tubuh dengan handuk dan oleskan minyak kelapa, Anda bisa melakukan cara ini setiap hari sebagai cara untuk menghilangkan bau badan.


4. Minyak peppermint
Peppermint memiliki sifat antibakteri. Jika diramu dengan minyak kelapa, maizena, dan soda kue, dapat menjadi alternatif deodoran yang dibeli di toko.

Minyak kelapa juga memiliki sifat antibakteri yang bisa membantu membunuh bakteri yang ada di kulit. Tepung jagung dan soda kue menjaga kulit tetap kering dan bebas keringat.

Cara meramu minyak peppermint menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan sebagai berikut: Anda dapat mengoleskan beberapa tetes minyak peppermint secara langsung atau mencampur 10 tetes minyak peppermint dengan air untuk kemudian disemprotkan ke ketiak Anda. Jika Anda ingin ketiak tetap kering, campurkan 10 tetes minyak peppermint dengan 4 sendok minyak kelapa, 4 sendok makan tepung jagung, dan 4 sendok makan soda kue. Dinginkan campuran ini, masukkan ke wadah tertutup, lalu gunakan saat dibutuhkan. Anda dapat menggunakannya obat alami minyak peppermint ini setiap hari.


5. Teh hijau
Teh hijau mengandung antioksidan dan asam tanat yang bisa membantu menghilangkan bau badan dari dalam.

Sementara, menggunakan teh hijau secara eksternal bisa membantu kulit tetap kering dan menjaga bakteri tetap terkendali.

Asupan teh hijau setiap hari membantu membuang semua racun keluar dari tubuh.

Cara meramu teh hijau menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan Anda sebagai berikut: Rebus air secukupnya dalam teko dan tambahkan daun teh hijau.
Diamkan hingga agak dingin, lalu ambil ampasnya. Oleskan, ampas teh hijau ini ke area badan Anda yang sering mengeluarkan keringat tidak sedap. Sementara, minuman teh hijau dapat Anda minum untuk membantu mengatasi bau badan tidak sedap dari dalam. Disarankan untuk mengoleskan ampas teh hijau hanya di hari-hari tertentu saja, tidak dianjurkan setiap hari karena bisa membuat kulit kering untuk beberapa jenis kulit.



6. Air lemon
Sifat air lemon bisa menurunkan pH tubuh, yang akan membuat bakteri sulit bertahan hidup di kulit kita. Sehingga, air lemon bisa menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan Anda.

Cara praktis menggunakan air lemon menjadi obat alami menghilangkan bau badan, yaitu: Potong lemon menjadi dua bagian dan gosokkan langsung pada ketiak Anda. Biarkan hingga benar-benar kering. Cuci bersih dengan air hangat. Jika Anda memiliki kulit sensitif, Anda bisa mengencerkan air lemon dengan beberapa tetes air lalu mengoleskannya pada ketiak. Anda dapat melakukan cara praktis ini setiap hari di rumah.


7. Cuka sari apel
Cuka sari apel dikenal karena kemampuannya untuk membunuh dan mencegah pembentukan bakteri. Sehingga, ini dapat mencegah terbentuknya bau badan yang tidak sedap.

Cara menggunakan cuka sari apel menjadi obat alami untuk menghilangkan bau badan sebagai berikut: Cuka sari apel dapat langsung dioleskan ke ketiak dan bagian tubuh lainnya menggunakan bola kapas. Sebagai alternatif, setengah cangkir cuka sari apel dapat dicampur dengan satu cangkir air dan digunakan sebagai deodoran.Ini adalah alternatif deodoran yang dibeli di toko, yang dapat digunakan secara teratur sesuai kebutuhan.



8. Garam epsom
Garam epsom memiliki sifat antioksidan yang dikenal bisa mendetoksifikasi tubuh kita. Garam ini juga membantu tubuh menghasilkan hormon yang disebut serotonin, yang membantunya rileks. Sehingga, garam epsom bisa menghilangkan stres yang pada gilirannya akan mengurangi produksi keringat dan menghilangkan bau badan kita.

Cara menggunakan garam epsom sebagai obat alami menghilangkan bau badan sebagai berikut: Isi bak mandi (bathtub) dengan air hangat dan tuangkan 2-3 cangkir garam epsom ke dalamnya. Lalu, berendamlah di dalamnya dengan santai. Cara ini bisa Anda lakukan 3 kali seminggu.



9. Tomat
Sifat asam pada tomat bisa membunuh bakteri yang ada pada kulit kita. Sementara, sifat astringennya bisa mengecilkan pori-pori dan mengurangi produksi keringat yang memicu bau badan.

Cara menggunakan tomat sebagai obat alami untuk menghilangkan bau badan, yaitu: Isi bak mandi Anda dengan air hangat, lalu tambahkan jus tomat 450 gram atau 473 ml. Lalu, berendamlah di bak mandi tersebut dengan rileks selama 20-30 menit. Anda bisa melakukan cara ini 3-4 kali seminggu.


10. Air mawar
Air mawar bersifat astringen, yaitu bisa mengurangi ukuran pori-pori yang ada pada kulit.
Selain itu, air mawar bisa mengurangi produksi keringat dan memberikan aroma bunga pada badan kita.

Cara menggunakan air mawar untuk menjadi obat alami menghhilangkan bau badan yaitu: Campurkan 3 sendok makan air mawar dengan 1 sendok makan cuka sari apel Simpan campuran ini dalam botol dan semprotkan pada ketiak dan bagian tubuh lainnya kapan pun diperlukan. Cara ini bisa Anda lakukan setiap hari untuk menghilangkan bau badan Anda.


11. Tawas
Tawas asli berbentuk bongkahan batu kristal. Namun, tawas dalam bentuk bubuk, semprot maupun cair  kini sudah banyak dijual dipasaran. Kamu bisa memilih produknya sesuai kebutuhan kamu.

Apabila kamu memutuskan untuk memakai tawas dalam bentuk bubuk, ikuti langkah-langkah penggunaannya di bawah ini: Keringkan tubuh, terutama bagian ketiak dengan handuk setelah mandi. Larutkan bubuk tawas dengan air secukupnya.  Oleskan larutan tersebut ke bagian ketiak secara merata. Gosok dengan gerakan memutar atau atas-bawah. Diamkan sejenak sampai tawas mengering dengan sendirinya.  Setelah kering, kenakan pakaian  seperti biasanya.

Tawas tidak memiliki kandungan anti perspirant, sehingga tidak dapat mengurangi produksi keringat di ketiak. 


12. Daun Beluntas/Luntas
Belum banyak yang tahu kalau daun beluntas termasuk jenis sayuran untuk menghilangkan bau badan. Kamu bisa menyantap daun beluntas sebagai lalap atau meminum air rebusan daun beluntas sebagai alternatif.




Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang 10 Obat Alami untuk Menghilangkan Bau Badan Cocok untuk Mahasiswa, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Sumber:
- https://health.kompas.com/read/22K12103000868/10-obat-alami-untuk-menghilangkan-bau-badan-yang-perlu-diketahui?page=all#page2

- https://puskesmaskutaselatan.badungkab.go.id/artikel/46010-10-obat-alami-untuk-menghilangkan-bau-badan-yang-perlu-diketahui

Hangat dan Sehat : Sensasi Baru Teh Jahe dengan Sentuhan Stevia Inovasi Terbarukan oleh Mahasiswa KKN UNDIP

0



Campusnesia.co.id - Karanganyar, 04/08. Malanggaten, salah satu desa yang berada di Kabupaten Karanganyar. Walaupun letaknya jauh dari gunung lawu, tetapi setiap malam udara di desa Malanggaten terasa dingin. Hal ini diperparah dengan peralihan dari musim kemarau ke penghujan sehingga terjadi perubahan suhu yang cukup ekstrem dan menuntut tubuh untuk beradaptasi. Tak heran jika di waktu-waktu seperti ini daya tahan tubuh melemah, cenderung lebih rentan sakit dan tidak enak badan. 

Teh jahe menjadi salah satu minuman yang dapat dinikmati sebagai pilihan sempurna untuk menemani cuaca yang dingin. Teh jahe memiliki berbagai macam manfaat seperti memberikan efek hangat dan nyaman untuk tubuh, dapat membantu menyembuhkan flu dan demam, mengandung vitamin C sebagai antioksidan sehingga meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh, membantu mengurangi rasa lapar dan membantu mengontrol berat badan, serta melancarkan pencernaan.

Walaupun teh jahe kaya akan manfaat, tetapi banyak penderita diabetes terhambat untuk mengkonsumsinya. Teh jahe biasanya dibuat dengan gula pasir. Hanya saja gula pasir dianggap sebagai pantangan oleh penderita diabetes. Sehingga, dibuatlah sebuah inovasi dengan menggantikan gula pasir dengan gula stevia oleh Vania Calista Kurniawan, mahasiswa prodi teknologi pangan, anggota Tim II KKN Undip Desa Malanggaten.

Di Sanggar Seni Krisna Budaya, tepatnya di Dukuh Gembong, Desa Malanggaten, pada tanggal 3 Agustus 2024 dilakukan pelatihan oleh Vania Calista mengenai pembuatan teh jahe dengan menggunakan gula stevia sebagai pengganti gula pasir. Dihadiri oleh 25 orang anggota kelompok Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Malanggaten,  Kegiatan dibuka dengan pemberian penjelasan mengenai manfaat teh jahe, mengapa harus menggunakan gula stevia di dalam teh jahe, dan terakhir dilakukan demonstrasi mengenai berapa tetes gula stevia yang dapat digunakan untuk membuat satu cup gelas teh jahe agar terasa manis. Dengan menggunakan gula stevia diharapkan penderita diabetes dapat lebih mengontrol kadar gula darahnya agar tetap stabil karena tanaman stevia mengandung glikosida diterpena dalam jumlah tinggi yang tidak dapat dipecah dan diserap oleh saluran pencernaan sehingga tidak mempengaruhi kadar glukosa darah.
 
“Rasa teh jahenya enak, seperti teh jahe pada umumnya dengan gula yang masih terasa manis, tidak kalah dengan rasa gula pasir umumnya” ucap salah satu peserta setelah mencoba minuman teh jahe tersebut.

 Harapannya setelah didemonstrasikan mengenai cara mencampurkan gula stevia dengan salah satu minuman seperti teh jahe, para peserta dapat mencobanya di rumah untuk mengganti konsumsi gula sukrosa dengan gula stevia agar lebih terkontrol gula darahnya.  




Penulis:
Vania Calista 

Editor:
Achmad Munandar

Spray Serangi (Serai Kemangi): Terobosan Alami untuk Cegah Penularan DBD

0
 


Campusnesia.co.id - Karanganyar, 3 Agustus 2024 - Akhir-akhir ini, Desa Dagen tertimpa musibah berupa menjangkitnya DBD di masyarakat. DBD sendiri merupakan penyakit yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti betina yang terinfeksi virus Dengue. Hal ini menyebabkan banyaknya warga yang dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan serius. DBD sendiri merupakan masalah yang sering dijumpai di masyarakat dan bisa berampak fatal jika tidak segera ditangani. Maka dari itu, penyakit ini menjadi momok yang menyeramkan bagi masyarakat, ditambah lagi penyakit ini bisa menyerang berbagai kalangan. Berkaitan dengan masalah tersebut, Tim KKN 2 Desa Dagen UNDIP melakukan beberapa program yang sekiranya dapat mengurangi penyebaran penyakit DBD ini.

Salah satu program yang dilakukan untuk menekan angka DBD ini dilakukan oleh mahasiswa Biologi bernama Lucia Francis. Program yang dilakukannya berupa pembuatan anti-nyamuk berupa Spray Serangi. Spray Serangi sendiri merupakan salah satu obat pencegah nyamuk alami berbahan dasar ekstrak Serai (Cymbopogon citratus) dan Daun Kemangi (Ocimum basilicum) yang dapat mencegah gigitan nyamuk karena kandungan-kandungannya. 

Alasan dua bahan ini dipilih adalah karena kedua bahan tersebut mengandung senyawa-senyawa yang dapat bermanfaat sebagai pencegah nyamuk, yaitu Citral, Limonene, Geraniol, Eugenol, Linalool, dan Cariofilen. Semua senyawa ini telah teruji dapat menghalau gigitan nyamuk sehingga dapat menurunkan kasus penyebaran DBD yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kombinasi senyawa aktif ini dalam spray berbahan dasar serai dan kemangi membantu mengurangi gigitan nyamuk dengan mengganggu reseptor penciuman nyamuk, serta memberikan aroma yang menyegarkan dan alami.

Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 3 Agustus 2024 dalam bentuk pemaparan materi mengenai DBD dan tahapan pembuatan Spray Serangi. Setelah pemaparan materi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk membantu audiens semakin memahami materi yang disampaikan dan menjawab hal-hal yang sekiranya masih membingungkan. Setelah sesi tanya jawab selesai, audiens mendapatkan spray Serangi yang dapat langsung digunakan pada tubuh maupun disemprotkan dalam ruangan. 

Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh ibu-ibu PKK RT 01/RW 10 Dusun Dagen. Banyak pertanyaan yang diontarkan seputar DBD, pencegahan, serta khasiat dari Spray Serangi ini. Diharapkan dengan dilakukannya kegiatan ini, angka DBD dapat ditekan lebih baik lagi dan masyarakat dapat memanfaatkan bahan-bahan alam yang jauh lebih aman bagi kesehatan untuk mencegah penyebaran penyakit ini.



Penulis: 
Lucia Francis
Prodi Biologi, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Tim II KKN UNDIP Desa Dagen
Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar

Menuju Indonesia Emas : Cegah Stunting Dengan Menu PMT

0


Campusnesia.co.idIndonesia merupakan negara berkembang yang dimana sedang berusaha agar mencapai Indonesia emas 2045. Salah satu cara untuk mencapai hal itu ialah dengan menyelesaikan permasalahan mendasar salah satunya ialah stunting. Stunting merupakan suatu kondisi pada anak yang dimana mengalami perlambatan pertumbuhan serta perkembangan. Stunting pada anak akan sangat berdampak pada kekebalan tubuh penyakit dan kecerdasaan pada anak. Permasalahan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti pola asuh orang tua, perawatan yang tidak memadai, dan gizi anak yang tidak terpenuhi. Gizi yang tidak terpenuhi merupakan faktor terbesar terjadinya stunting dimana pada 1000 hari pertama merupakan waktu yang krusial untuk memenuhi gizi pada anak, maka dari itu diperlukan upaya seperti pembentukan daftar menu yang porsinya sudah sesuai dengan kebutuhan gizi anak pada umurnya.

Diketahui bahwasannya di desa Pengilon masih terdapat anak yang mengalami stunting, hal inilah yang membuat TIM II KKN Universitas Diponegoro membuat program kerja yang memiliki tujuan agar dapat menurunkan angka stunting pada desa Pengilon. Program kerja yang dilaksanakan dengan cara membuat daftar menu selama satu minggu yang dimana daftar menu yang dibuat sudah sesuai dengan kebutuhan gizi pada anak dan menu yang dibuat sudah sangat beragam serta dikenal oleh masyarakat. Program kerja ini diplopori oleh Najwa Nabila Salma dari Fakultas Sains dan Metematika, program studi Biologi.

Daftar menu yang dibuat sudah sesuai dengan pedoman gizi yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan atau dikenal dengan isi piringku, dimana sudah terdapat lauk pauk sebanyak 35%, buah atau sayur sebanyak 30%, dan makanan pokok atau karbohidrat sebanyak 35%. Pelaksanaan program kkn dilakukan dengan cara melakukan pengenalan gizi seimbang melalui metode isi piringku, lalu pada akhir kegiatan para peserta yang menghadiri kegiatan diberikan leaflet yang berisi rekomendasi menu gizi seimbang selama satu minggu.

Dengan pelaksanaan program kerja yang telah dilaksanakan diharapkan terjadinya penurunan angka stunting pada desa Pengilon.



Editor:
Achmad Munandar

Darurat DBD, TIM II KKN UNDIP Kenalkan Manfaat Serai Dan Lavender Untuk Usir Nyamuk

0
 

Campusnesia.co.id - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP melakukan Upaya Atasi nyamuk DBD dengan mengenalkan design selokan yang ideal, mengenalkan manfaat tanaman lavender dan demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk di Desa Parangjoro.

Pada hari Minggu, 4 Agustus 2024. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata(KKN) TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 melakukan kegiatan program kerja dengan tema “SEARAH : Sosialisasi dan Edukasi Anti Demam Berdarah”. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengarahan pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) kepada ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Citra Mandiri Desa Parangjoro, Kecamatan Grogol, Kelurahan Sukoharjo.

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah infeksi virus yang di sebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Aegypti berkembang di daerah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Penyebaran virus dengue dari nyamuk Aedes Aegypti sangat dipengaruhi oleh faktor iklim dan juga kebersihan. Wilayah dengan cuaca yang hangat dan lembab dapat meningkatkan populasi nyamuk Aedes Aegypti, lingkungan yang kotor dan terdapat air menggenang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti. 

Menurut Kementrian Kesehatan, pencegahan DBD yang dapat dilakukan yaitu menghindari gigitan nyamuk dengan menggunakan lotion anti nyamuk, mengenakan pakaian yang menutup kulit, dan memastikan tidak ada nya genangan air di sekitar rumah.

Pemberian edukasi mengenai desain selokan yang ideal agar nyamuk tidak berkembang biak sangat diperlukan karena di sekitar Desa Parangjoro masih terdapat selokan yang tidak ideal juga kotor. 

Pengenalan tanaman lavender juga merupakan terobosan baru untuk mengusir nyamuk, dengan menanam lavender di sekitar rumah akan menghindari berkembangnya nyamuk penyebab DBD karena bau yang dihasilkan lavender dapat mengganggu penciuman nyamuk. 

Demonstrasi pembuatan spray anti nyamuk dari serai dapat membantu ibu-ibu KWT meningkatkan kreativitas dengan memanfaatkan bahan dapur menjadi hal yang bermanfaat untuk mengusir nyamuk. 

Materi yang telah disampaikan oleh TIM II KKN Universitas Diponegoro ini mendapat respon yang baik dari ibu-ibu KWT Desa Parangjoro dan ibu-ibu KWT sangat antusias saat mencoba spray alami dari serai. “manjur spray nya pas disemprot bisa ngusir nyamuk”- ujar salah satu ibu Kelompok Wanita Tani.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan ibu-ibu KWT Desa Parangjoro dapat menerapkan ilmu yang telah diberikan dengan membersihkan rumah dan menerapkan design selokan yang ideal, menanam tanaman lavender di sekitar rumah, dan mempraktekan pembuatan spray anti nyamuk alami dari serai. 



Editor:
Achmad Munandar

Kejar Target Tanpa Mempedulikan Kesehatan Pekerja, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II membuat pendampingan GERPER YUK! (Gerakan Pregangan Yuk) Untuk Pekerja UMKM Tempe

0


Campusnesia.co.idWonogiri, Jawa Tengah (30/7/24) - Pemahaman dan pengetahuan mengenai kesehatan kerja di beberapa UMKM Tempe di Desa  Jaten Kecamatan Selogiri Wonogiri sangatlah kurang, mereka hanya mengejar target tanpa mempedulikan kesehatan para pekerja, maka dari itu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Desthita Hanna Nurfitriya Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2021 melaksanakan sebuah program keilmuan atau program kerja monodisiplin GERPER YUK! (Gerakan Peregangan yuk!) untuk salah satu pekerja UMKM Tempe Desa Jaten. 

Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan dan melatih para pekerja mengenai peregangan sederhana disaaat jam kerja. Peregangan sederhana yang dibuat oleh Desthita Hanna Nurfitriya sangat mudah untuk diterapkan disela-sela bekerja dan bermanfaat untuk menghilangkan atau mengurangi kelelahan saat bekerja. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024 di salah satu UMKM Tempe Dukuh Karangtengah Desa Majan. Pemilik UMKM Tempe Mas Dimas sangat antusias dengan program GERPER YUK! karena hal ini dapat sangat membantu mengurangi pegal-pegal dan kelelahan para pekerja, ujar Mas Dimas

 

Dalam pelaksanaan program GERPER YUK! ini pemilik usaha Mas Dimas dan beberapa pekerjanya mendegarkan penjelasan tentang manfaat pergangan disaat sela-sela jam kerja serta memberikan contoh peregangan sederhana yang dibawakan oleh Desthita Hanna Nurfitriya. Setelah itu para pekerja mempraktikan pergerakan pergegangan seperti yang dicontohkan oleh Desthita Hanna Nurfitriya dan yang telah dicantumkan dalam poster. Kegiatan terakhir yaitu penempelan poster di dapur UMKM tempe bersama pemilik UMKM, Mas Dimas

Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya Desthita Hanna Nurfitriya mahasiswa Universitas Diponegoro Program Studi Kesehatan Masyarakat untuk memberikan pemahan dan pengetahuan bahwa pekerja juga memilik hak kesehatan dengan hal sederhana, seperti memberikan peregangan sederhana saat bekerja. 

Dengan demikian, hal ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai kesehatan kerja dengan hal sederhana yaitu, GERPER YUK (Gerakan Peregangan Yuk!) pada para pekerja UMKM.



Penulis : 
Desthita Hanna Nurfitriya 
(Kesehatan Masyarakat, FKM UNDIP)

Editor:
Achmad Munandar

Dalam Rangka Menurunkan Angka Hipertensi Mahasiswa Undip Berpartisipasi Melakukan Pelatihan Senam Hipertensi

0



Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (18/7/2024) - Berdasarkan hasil dari Survei Kesehatan Indonesia  (SKI) menyatakan prevalensi hipertensi di Indonesia pada tahun 2023 berada pada angka 30,8%. Target yang dibutuhkan hingga tahun 2025 yaitu dapat mencapai angka 25% sehingga untuk membantu tercapainya target tersebut yaitu dengan dilakukannya pelatihan senam hipertensi.

Bersama dengan beberapa mahasiswa rekan dari Tim II KKN Universitas Diponegoro 2023/2024 Desa Kedawung, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Semarang menyelenggarakan pelatihan mengenai senam hipertensi pada kader kesehatan. Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang kader kesehatan desa Kedawung dan berlangsung pada hari Kamis, 18 Juli 2024, di Balai Desa yang terletak di Dukuh Kedawung, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen. Tujuan acara pelatihan ini adalah memberikan informasi kepada ibu-ibu kader kesehatan mengenai bagaimana cara senam hipertensi.

Pelatihan mengenai senam hipertensi ini berlangsung dengan sukses, dimulai dengan penyampaian materi oleh pegawai puskesmas tentang Penyakit Tidak Menular. Selanjutnya, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro memberikan penjelasan mengenai pengertian hipertensi, faktor-faktor pemicunya, serta cara-cara pencegahannya, termasuk cara dan tujuan senam hipertensi. 


Setelah menjelaskan materi mengenai hipertensi, kami melakukan senam bersama pada kader kesehatan dengan menayangkan video senam yang sudah kami buat. Selain itu, kami juga membagikan poster mengenai langkah-langkah senam hipertensi. Poster ini di distribusikan kepada para kader kesehatan untuk bisa ditempel di posyandu setiap dukuh di Desa Kedawung. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para kader kesehatan dapat mengadakan senam hipertensi secara rutin di masing-masing posyandu. Langkah ini bertujuan agar jumlah kasus hipertensi di Indonesia tidak semakin meningkat.



Penulis: 
Arindra Dewi Indyastari 
(Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung
Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Posyandu Remaja: Mahasiswa Undip Turut Ikut Serta Meningkatkan Generasi Emas Remaja Putri Bebas Anemia Untuk Cegah Stunting

0



Campusnesia.co.idKedawung, Sragen (3/8/2024) - Kondisi ketika tubuh tidak memiliki sel darah merah yang cukup disebut dengan anemia yang bisa dialami oleh siapa saja, termasuk anak remaja. Remaja putri cenderung memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan remaja putra, hal ini terjadi karena remaja putri mengalami menstruasi setiap bulannya. Menurut data Riskesdas pada tahun 2018, tercatat sebesar 26,8% anak usia 5-14 tahun menderita anemia dan 32% pada usia 15-24 tahun. Hal ini berarti bahwa 3-4 dari 10 remaja mengalami anemia. 

Dampak jangka pendek dari anemia dapat menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh, penurunan konsentrasi dan prestasi sekolah, dan penurunan kebugaran. Sedangkan dampak jangka panjang dari terjadinya anemia dapat mengakibatkan terjadinya kejadian stunting pada bayi yang lahir dari para remaja putri yang mengalami anemia berkepanjangan. 

Dalam konteks ini, mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro tahun ajaran 2023/2024 di Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen, turut serta dalam pendampingan remaja putri dalam mengonsumsi zat besi yang diadakan di Posyandu Mawar yang terletak di Dukuh Depok pada Hari Sabtu, 3 Agustus 2024. 


Kegiatan pendampingan mengenai konsumsi zat besi ini berlangsung dengan lancar, dimulai dengan pengecekan antropometri oleh para kader posyandu. Selanjutnya, mahasiswa KKN dari Universitas Diponegoro memberikan penjelasan mengenai pengertian anemia, apa saja gejalanya, penyebab terjadinya, klasifikasinya, dampaknya, cara pencegahan dan penanggulangannya yaitu dengan cara mengonsumsi makanan sumber zat besi dan meminum tablet tambah darah (TTD).

Harapannya, setelah dilakukannya kegiatan ini para remaja putri akan semakin sadar akan pentingnya mengonsumsi zat besi dan tablet tambah darah guna mencegah timbulnya anemia yang akan berdampak pada kesejahteraan mereka di masa depan.



Penulis: 
Arindra Dewi Indyastari 
(Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro)

DPL: 
Ir. Ibnu Pratikto, M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedawung
Kecamatan Mondokan, Kabupaten Sragen

Editor:
Achmad Munandar

Membangun Generasi Sehat: Pembelajaran Terkait Penerapan Postur Tubuh Yang Baik Untuk Mencegah Terjadinya MSDs

0
 




Gambar 1. Output Poster Program Kerja Monodisiplin

Campusnesia.co.id - Krengseng, 25 Agustus 2024 - Mahasiswi yang tergabung dalam KKN TIM II Universitas Diponegoro baru saja menyelesaikan sebuah program kerja monodisiplin, yang bertujuan untuk mengedukasi siswa-siswi SDN 02 Krengseng tentang pentingnya menjaga postur tubuh ergonomis. Program ini dirancang untuk mencegah terjadinya Musculoskeletal Disorders (MSDs), yaitu gangguan pada otot dan tulang yang sering disebabkan oleh postur tubuh yang salah.

Dalam program ini, seluruh siswa-siswi SDN 02 Krengseng diberikan pemahaman mendalam mengenai apa itu Musculoskeletal Disorders (MSDs), bagaimana gangguan ini bisa mempengaruhi tubuh mereka, dan langkah-langkah pencegahan yang bisa diambil dengan menjaga postur tubuh yang ergonomis sejak usia dini. Edukasi yang diberikan meliputi panduan tentang posisi duduk yang benar di kelas, serta cara yang tepat untuk membawa tas sekolah agar tidak membebani punggung.

Agar materi yang disampaikan lebih menarik dan mudah dipahami, mahasiswi KKN menggunakan metode interaktif dan menarik dalam penyampaian informasi. Mereka membuat presentasi PowerPoint yang visualnya menarik perhatian siswa-siswi, dan beberapa siswa dan siswi juga diminta untuk memperagakan cara duduk dan membawa tas dengan postur tubuh yang benar di depan kelas sebagai bagian dari praktik langsung.

Selain materi yang disampaikan secara lisan, mahasiswi juga menyediakan poster-poster edukatif yang dipajang di mading sekolah. Poster-poster ini berisi informasi penting tentang MSDs, dampak negatif yang bisa ditimbulkannya, serta panduan lengkap tentang postur tubuh yang ergonomis, termasuk bagaimana cara duduk yang benar dan cara membawa tas agar tidak merusak postur tubuh.

 
Gambar 2. Selesainya Program Kerja Monodisiplin

Dengan terlaksananya program ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan fisik para siswa-siswi SDN 02 Krengseng. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membantu membentuk generasi muda yang lebih sadar akan pentingnya menjaga postur tubuh yang baik dalam setiap aktivitas mereka sehari-hari, sejak usia dini..

 

Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip berikan sosialisasi mengenai K3 Las dan Sertifikasi Pengelasan kepada warga di Dukuh Sidodai, Desa Krengseng

0
 
Gambar 1 Pemberian Bantuan APD Las 
kepada Kepala Dukuh Sidodadi


Campusnesia.co.idBatang (28/7/2024). Niko Andrias Susanto, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro memberikan sosialisasi mengenai K3 Las dan Sertifikasi Pengelasan kepada warga Dukuh Sidodadi, Desa Krengseng. Kegiatan ini dilakukan mengingat lokasi Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang dekat dengan Desa Krengseng maka diharapkan KITB akan menyerap banyak tenaga kerja dari desa sekitar, termasuk Desa Krengseng. Untuk mencapai harapan tersebut maka warga desa juga harus memiliki skill dan sertifikasi yang dibutuhkan industri, salah satu keahlian yang dibutuhkan industri merupakan las/welding

Pengelasan adalah proses penyambungan dua bagian logam atau lebih  dengan cara meleburkan bagian yang akan disambung dan menambahkan bahan pengisi sehingga membentuk sambungan yang kuat setelah pendinginan. Pengelasan yang umum digunakan pada usaha kecil dan menengah adalah las listrik, dimana  energi listrik itu sendiri digunakan sebagai sumber panas pada proses pengelasan.

Pengelasan sendiri merupakan salah satu alat penting untuk mendukung kehidupan modern kita dimana kebanyakan gedung hingga alat transportasi dibangun dengan sambungan las. Maka dari itu dengan adanya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), banyak masyarakat desa sekitar yang dapat diserap sebagai tenaga kerja. Selain potensi kerja di KITB, dengan keahlian las yang banyak dibutuhkan industri dimana-mana.

Pada kesempatan tersebut, ia melakukan kegiatan tersebut dengan memberikan edukasi kepada warga tentang pengertian, cacat, inspeksi, dan K3 Las. Selain itu juga ia menjelaskan tentang sertifikasi yang dibutuhkan oleh seorang welder seperti Welding Performance Qualification (WPQ) dan Welding Procedure Specification (WPS). Mengingat las merupakan pekerjaan yang memiliki resiko yang tinggi, ia menekankan hal mengenai K3 las kepada para warga terrmasuk tentang resiko apa saja yang bisa terjadi baik dari segi kerugian material hingga kerugian terhadap kesehatan para pekerja, dengan melalui sosialisasi Alat Pelindung Diri (APD) yag disajikan dengan poster. Pada kesempatan tersebut juga mahasiswa KKN juga membersaikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) las berupa kacamata las dan sarung tangan las kepada warga yang mengikuti sosialisasi.
 
Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan warga terutama yang berusia kerja dapat tertarik untuk belajar mengenai las yang dimana merupakan sebuah keahlian yang dibutuhkan oleh industri, serta juga dapat mengimplementasikan K3 ketika bekerja demi keamanan dan keselamatan diri.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Berdayakan Potensi SDA Desa Bendo untuk Cegah Stunting

0
 


Camppusnesia.co.id - Desa Bendo, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sragen (06/08/2024) Dalam rangkameningkatkan kesehatan dan gizi anak serta remaja di Desa Bendo, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja multidisiplin yang melibatkan pelatihan antropometri anak, edukasi pilar utama gizi pada
golden age period, serta pemberian makanan tambahan dan tablet tambah darah. Kegiatan ini dihadiri oleh kader kesehatan posyandu setempat yang berperan penting dalam mendukung keberhasilan program.

Program diawali dengan pelatihan antropometri anak yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan kader posyandu Desa Bendo dalam mengukur dan memantau pertumbuhan anak. Antropometri, yang meliputi pengukuran tinggi badan atau panjang badan, dan berat badan yang menjadi indikator penting dalam menilai status gizi dan pertumbuhan anak. Harapannya dengan adanya pelatihan tersebut para kader kesehatan Desa Bendo dapat lebih terampil dalam melakukan pengukuran antropometri, sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan dapat digunakan untuk intervensi gizi yang tepat.

Selanjutnya, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang pilar utama gizi anak pada periode emas (golden age period) anak, yaitu usia 0-5 tahun. Masa ini merupakan periode kritis dalam perkembangan fisik dan kognitif anak, sehingga pemenuhan gizi yang tepat sangat penting. Materi yang disampaikan mencakup konsep gizi utama, pentingnya pemberian ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang seimbang, serta strategi penting dalam memberikan makanan pada anak.

Mahasiswa KKN melanjutkan program kesehatan mereka mengenai produk olahan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) yang bertujuan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak yang belum tercukupi dari makanan pokok. Program ini difokuskan pada anak usia 0-2 tahun untuk mencegah stunting, meningkatkan status gizi, dan mendukung tumbuh kembang anak. Pada kesempatan kali ini, tim KKN memilih jagung sebagai bahan utama PMT karena kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, serat, vitamin B, vitamin C dan antioksidan yang baik untuk kesehatan. Olahan jagung akan diolah menjadi puding jagung. Puding ini dipilih karena selain kaya akan nutrisi, juga memiliki rasa manis dan tekstur lembut yang disukai anak-anak, sehingga memudahkan proses konsumsi. Puding jagung mudah dibuat di rumah dan harganya terjangkau. Mahasiswa KKN juga menayangkan video tutorial yang telah dibuat oleh tim KKN mengenai cara membuat PMT puding jagung. Sebagai bagian dari program, mahasiswa KKN juga mendistribusikan resep puding jagung dalam bentuk brosur dan puding jagung.


Program selanjutnya yaitu Pemberdayaan pengetahuan remaja dalam konsumsi tablet tambah darah untuk mencegah stunting yang dilaksanakan pada 18 Juli 2024 di Posyandu Remaja Desa Bendo. Acara yang dihadiri oleh 30 peserta ini dibuka oleh Ketua Posyandu dan diisi oleh mahasiswa KKN, yang memberikan pengantar mengenai stunting serta peran tablet tambah darah dalam mencegahnya. Bidan Desa Bendo, Ibu Dwi Andriyani, Amd.Keb., menekankan “Anemia pada remaja putri merupakan faktor risiko stunting”. Materi disampaikan melalui poster edukatif dan mini poster, mencakup penjelasan stunting, dampaknya, dan cara konsumsi tablet tambah darah yang benar. Kegiatan ini berhasil meningkatkan pengetahuan peserta sebesar 75% dan diakhiri dengan distribusi mini poster untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Hambatan awal terkait pemahaman peserta  berhasil diatasi melalui penjelasan interaktif. Sebagai tindak lanjut, kader Posyandu merencanakan pelatihan lanjutan dan distribusi poster informatif di desa. Program ini merupakan bagian dari rangkaian upaya pencegahan stunting yang berkelanjutan.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan positif dari kader kesehatan posyandu. Ibu Dewi, salah satu kader, mengungkapkan, "Program ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain menambah pengetahuan, kami juga mendapatkan keterampilan baru yang dapat langsung diterapkan di posyandu." Mahasiswa KKN berharap program multidisiplin ini dapat berkelanjutan dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan anak dan remaja di Desa Bendo.



Editor:
Achmad Munandar

Tingkatkan Gizi Anak! Mahasiswa Tim II KKN UNDIP Melaksanakan Penyuluhan Pentingnya Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN)

0


Kegiatan penyuluhan Memasyarakatkan makan Ikan (Gemarikan) 
oleh Mahasiswa Tim II KKN UNDIP yang berlokasi di Balai Desa Podo, 
Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan (20/07/2024) (foto: dokumentasi pribadi)


Campusnesia.co.idPekalongan (20/07/2024)- Permasalahan kekurangan gizi pada anak di Indonesia masih banyak, diantaranya adalah stunting. Kebiasaan makan ikan akan mempengaruhi tingkat kecukupan protein dan nutrisi sehingga akan memberikan dukungan dalam peningkatan gizi anak. Kondisi tersebut mendorhong Nurul Hikmah, Mahasiswi KKN UNDIP TIM II memberikan Penyuluhan mengenai Gerakan memasyarakatkan makan ikan.

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) merupakan progam nasional yang dirancang oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan dengan tujuan untuk mengkampanyekan pentingnya makan ikan terutama untuk pertumbuhan dan kecerdasan otak. Mengkonsumsi ikan membantu dalam pencegahan terjadinya stunting pada anak-anak. 

Pelaksanaan penyuluhan Gemarikan berlangsung dengan rangkaian kegiatan meliputi pemaparan materi terkait gemarikan, manfaat makan ikan, pengenalan berbagai macam ikan serta jenis produk diversifikasi hasil perikanan, kemudian diselingi dengan pembagian poster. Kegiatan ini dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama kader desa, kuis serta pemberian sedikit doorprize.

Kegiatan ini menghasilkan antusias yang tinggi dari Kader-kader kesehatan Desa Podo, terlihat dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diajukan sesuai materi yang telah dipaparkan oleh mahasiswa. 


“Terimakasih untuk Mahasiswa KKN Undip yang telah melaksanakan kegiatan penyuluhan Gemarikan di Desa Podo. Harapannya ilmu yang telah diberikan dapat dilanjutkan oleh ibu-ibu kader kesehatan untuk mengurangi pencegahan stunting dan kekurangan gizi anak di Desa Podo” ujar Ibu Kunifah selaku Kaur Umum dan Perencanaan di Desa Podo.

Kegiatan penyuluhan Gemarikan ditutup dengan pembagian doorprize kuis dan melakukan dokumentasi bersama Kader kesehatan Desa Podo.


Tags: KKN UNDIP, KKN UNDIP 2024, Mahasiswa KKN Undip



Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yayuk Astuti, Ph. D.

Editor:
Achmad Munandar

Singkong Jadi Bintang: Mahasiswa UNDIP Ciptakan Brownies Gluten-Free Lezat dan Sehat

0



Campusnesia.co.id - Sukoharjo, 6 Agustus 2024  Singkong, yang selama ini dianggap sebagai makanan pokok sederhana kini menjelma menjadi bahan baku inovatif untuk menciptakan solusi kesehatan masyarakat. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 kembali berinovasi dengan menghadirkan solusi kreatif untuk permasalahan kesehatan masyarakat di Desa Mojorejo. Kali ini, mereka berhasil mengolah singkong sebagai komoditas lokal yang melimpah menjadi brownies gluten-free yang lezat dan sehat. Brownies gluten-free ini menawarkan perpaduan sempurna antara manisnya coklat dan sedikit gurihnya singkong, sehingga menghasilkan cita rasa yang unik dan menggugah selera.

Pelatihan pembuatan brownies gluten-free yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Mojorejo pada Selasa (6/8), disambut antusias oleh sekitar 50 peserta dari berbagai kelompok masyarakat, seperti Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Peserta diajak secara langsung untuk mempraktikkan pembuatan brownies tersebut.


Singkong: Solusi Manis untuk Masalah Kesehatan
Pemilihan singkong sebagai bahan utama brownies bukan tanpa alasan. Singkong kaya akan karbohidrat kompleks yang baik untuk pencernaan dan juga gluten-free. Hal ini membuatnya cocok untuk penderita diabetes, yang mana masih menjadi perhatian di Desa Mojorejo. Selain itu, dengan semakin populernya tren gaya hidup sehat yang mengutamakan makanan gluten-free, brownies dari singkong ini menjadi jawaban atas kebutuhan tersebut.

"Brownies gluten-free ini tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan. Kami sangat senang bisa belajar membuat makanan baru yang bermanfaat bagi keluarga," ujar Ibu Sri, salah satu peserta pelatihan. 

Singkong juga mengandung serat yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan memberikan rasa kenyang yang lebih lama. Selain itu, kandungan vitamin C pada singkong juga baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.


Meningkatkan Nilai Ekonomi Desa
Inovasi brownies gluten-free ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi juga berpotensi meningkatkan ekonomi Desa Mojorejo. Dengan mengolah singkong menjadi produk bernilai tambah, diharapkan pendapatan masyarakat khususnya petani singkong dapat meningkat. Brownies ini bisa dijual langsung kepada masyarakat sekitar dan juga dipasarkan secara online melalui platform e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia. Selain itu, produk dapat dipasarkan pada toko oleh-oleh dan kafe yang menyediakan menu sehat, sehingga memperluas jangkauan pasarnya.

"Kami berharap brownies gluten-free ini bisa menjadi produk unggulan Desa Mojorejo. Potensi pasarnya sangat besar, baik untuk konsumsi lokal maupun untuk dipasarkan ke daerah lain," ungkap Paulina, salah satu mahasiswa KKN Tim II UNDIP Tahun 2024 di Desa Mojorejo.


Dukungan dan Harapan
Program ini mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah desa dan kelompok masyarakat. Keberhasilan program ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih kreatif dalam mengolah hasil bumi lokal menjadi produk-produk yang bernilai ekonomis tinggi. 

"Kami sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN UNDIP. Program ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Mojorejo. Kami akan terus mendukung pengembangan produk brownies gluten-free ini," ujar Setyo Joko Susilo, selaku PJ Kepala Desa Mojorejo.
 


Langkah Selanjutnya
Mahasiswa KKN Tim II UNDIP di Desa Mojorejo berharap program ini bisa terus memberikan manfaat jangka panjang dan dipantau kemajuannya oleh kerjasama antara pihak desa. Kerjasama ini penting untuk mendukung perkembangan dan pemberdayaan ekonomi desa. Dengan memberikan merek dagang dan kemasan yang menarik, produk brownies gluten-free ini bisa memiliki nilai jual yang lebih tinggi di pasaran.


Kesimpulan
Mahasiswa KKN telah membuktikan diri sebagai penggerak ekonomi lokal dengan menciptakan brownies gluten-free dari singkong. Inovasi ini menunjukkan bahwa mereka tidak hanya berperan sebagai pembaharu, tetapi juga sebagai pendukung ekonomi masyarakat. Melalui kreativitas dan semangat kerja sama, permasalahan kesehatan dan ekonomi dapat diselesaikan secara bersama-sama.



Editor:
Achmad Munandar

Lansia Mojorejo Sehat! KKN UNDIP Sukses Edukasi Gaya Hidup Sehat untuk Mengontrol Hipertensi

0



Campusnesia.co.idSukoharjo, 30 Juli 2024 - Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup lansia dan mencegah angka kasus hipertensi yang masih menjadi perhatian di Desa Mojorejo, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024, Paulina Rachel Phinasthi, menginisiasi program peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 30 Juli 2024, di Posyandu Lansia Dukuh Tempukrejo, Desa Mojorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo.

Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, merupakan permasalahan kesehatan yang cukup serius, terutama pada kelompok lansia. Kondisi ini dapat memicu berbagai penyakit kronis lainnya jika tidak ditangani dengan baik. Melihat kondisi tersebut, Paulina merasa terpanggil untuk memberikan kontribusi dalam pencegahan hipertensi melalui edukasi dan perubahan perilaku.

Pada pelaksanaan program yang dihadiri sekitar 30 orang ini, Paulina memberikan penyuluhan dengan materi mengenai pentingnya menjaga gaya hidup sehat, faktor-faktor risiko hipertensi, serta cara-cara sederhana untuk mengontrol tekanan darah secara alami. Setelah penyampaian materi, sesi diskusi interaktif dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya dan berdiskusi mengenai masalah kesehatan yang mereka hadapi.

Program kerja ini mendapatkan sambutan hangat dari seluruh peserta. Para lansia merasa sangat terbantu dengan informasi yang diberikan dan antusias untuk menerapkan gaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari. Para kader posyandu juga memberikan apresiasi atas inisiatif Paulina. Mereka berharap program serupa dapat terus dilaksanakan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.

Selain memberikan edukasi, program ini juga bertujuan untuk membangun komunitas lansia yang peduli dengan kesehatan. Dengan adanya interaksi antara peserta, diharapkan terbentuk jaringan sosial yang saling mendukung dalam menjalani gaya hidup sehat.
 

Keberhasilan program ini tidak lepas dari dukungan penuh dari pihak desa dan kader posyandu. Mereka berperan aktif dalam membantu mobilisasi peserta dan memastikan kelancaran kegiatan. Ke depan, Paulina berharap program ini dapat menjadi pilot project untuk upaya pencegahan hipertensi di wilayah yang lebih luas. Selain itu, ia juga berharap kolaborasi dari pemerintah desa dan fasilitas kesehatan terkait dapat meningkatkan program monitoring dan evaluasi terhadap dampak program ini terhadap perubahan perilaku peserta dan mengembangkan program-program lainnya yang memiliki fokus untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup lansia.

Dengan semangat untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, Paulina telah menunjukkan bahwa mahasiswa dapat menjadi agen perubahan yang nyata. Program peningkatan kesadaran akan gaya hidup sehat ini merupakan langkah awal yang baik dalam mewujudkan Desa Mojorejo yang sehat dan sejahtera.



Editor:
Achamd Munandar