Campusnesia.co.id - Griya Peradaban mengadakan ngobrol sore menjelang buka puasa di Bulan Ramadhan pada Sabtu (15/04). Kegiatan ini merupakan kedua kalinya Griya Peradaban mengadakan ngobrol sore di Bulan Suci Ramadhan.
Acara yang dimulai pada pukul 16.00 WIB ini dilakukan secara live instagram @griyaperadaban.id. Tema yang dipilih dalam acara sore ini yaitu "Hidupkan Nilai Religi, Siap Hadapi Era Disrupsi". Disrupsi sendiri dapat dikatakan sebagai suatu fenomena ketika terjadi perubahan besar yang mengubah suatu tatanan.
Ditemani oleh host dari pegiat griya peradaban yakni Irma Noviana, acara ngobrol sore ini mengundang narasumber yang hari ini sedang berada di Oxford. Beliau adalah Irfan L. Sarhindi. Beliau merupakan Probationer Research Student (PRS) di Departemen Pendidikan, Universitas Oxford.
Sesuai dengan bidang penelitiannya yaitu persilangan antara pedidikan islam, pendidikan digital, dan identitas, narasumber kali ini menjelaskan mengenai bagaimana keberagaman di era disrupsi sekarang ini.
Salah satunya yaitu maraknya tren religi yang mencover dirinya terlihat religius. Sehingga sulit dibedakan antara yang benar benar mengamalkan nilai nilai religius yang sesungguhnya dan yang tidak mengamalkannya.
Di era disrupsi ini, narasumber menjelaskan beberapa cara menegakkan sifat religius sebagai seorang pemuda. Pertama, dengan menginternalisasi nilai agama dalam keberagaman itu sendiri. Kedua, pentingnya etika belajar, ilmu, dan orang yang berilmu. Selain itu, dijelaskan juga bahwa jangan sampai terjebak dengan ilmu ilmu yang sumbernya belum terkredibel.
Acara yang berlangsung selama 45 menit ini diakhiri dengan closing statement dari narasumber "Disrupsi itu sesuatu hal yang yang tidak bisa dipungkiri atau ditolak untuk terjadi. Kita tidak tau juga seberapa besar pengaruhnya. Nilai keberagaman dapat dijadikan sebagai pegangan kita untuk bisa survive", jelas Irfan L. Sarhindi selaku narasumber ngobrol sore ini.
Penulis:
Zahro
===
Baca juga: