Campusnesia.co.id - Limbah Organik adalah Limbah yang bisa terurai dengan sendirinya karena bisa membusuk misalnya sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan, nasi, dan sebagainya.
Sama seperti limbah lainnya, limbah organik dapat membawa dampak buruk bagi lingkungan maupun masyarakat seperti bau tidak sedap, pencemaran lingkungan, eutrofikasi, dan memicu berbagai macam penyakit.
Maka dari itu, Revina Nurrahmi, seorang mahasiswi jurusan Teknik Kimia yang tergabung dalam KKN Tim I Universitas Diponegoro 2023 menawarkan alternatif pengelolaan limbah organik dengan cara pengomposan pada Rabu, 25 Januari 2023 di pertemuan rutin kader PKK Desa Keniten. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan penyuluhan mengenai pengelolaan limbah organik yang dilanjutkan dengan praktik pemanfaatan limbah organik menjadi kompos.
Pengomposan sendiri adalah salah satu dari berbagai metode pengolahan sampah organik dimana bertujuan untuk mengurangi dan juga mengubah komposisi sampah menjadi produk yang bermanfaat. Ada beberapa alat dan bahan yang harus disiapkan sebelum anda membuat kompos dari Limbah Organik. Berikut adalah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kompos dari Limbah Organik:
• Limbah Organik
• Wadah tertutup dengan sirkulasi udara baik
• Pengaduk
• Kompos jadi
• Larutan EM4/air cucian beras
Dalam memubat kompos dari limbah organik, ada 2 tahap yang harus dilakukan yaitu tahap persiapan yakni pembuatan larutann EM4 dan tahap utama yakni pembuatan kompos itu sendiri.
Jika anda menggunakan air cucian beras maka anda dapat melewati tahap pembuatan larutan EM4 namun proses pengomposan akan lebih lama dibandingkan jika anda menggunakan larutan EM4. Berikut adalah tahapan dalam pembuatan kompos dari limbah organik
Pembuatan Larutan EM4:
• Siapkan air 1 botol (500ml)
• Tambahkan 1 sdm gula pasir / 100ml gula cair
• Tambahkan 1 tutup botol EM4
• Tutup dan diamkan selama 1 malam
• Encerkan dengan menuangkan larutan tsb ke botol 1L dan tambahkan air sampai penuh
• Campuran siap digunakan
Pembuatan Kompos:
• Siapkan wadah tertutup dengan sirkulasi udara yang baik
• Masukkan sampah organik rumah tangga yang telah dikumpulkan kemudian dicacah hingga menjadi berukuran kecil. Semakin kecil partikel cacahan sampah, semakin cepat pengomposan berlangsung.
• Selanjutnya, ditambahkan kompos jadi/tanah/pupuk kandang sebagai inokulan.
• Bahan-bahan tersebut kemudian dicampurkan secara merata dengan larutan aktivator EM4/air cucian beras hingga mencapai konsistensi yang tidak terlalu kering.
• Bahan yang telah tercampur rata kemudian disimpan dalam wadah tertutup dan didiamkan selama 2-12 minggu.
• Lakukan pengadukan sebanyak 1-2 kali seminggu agar aerasi (aliran udara) dalam wadah berlangsung baik. *Catatan : Selama proses pengomposan, suhu dalam wadah akan naik. Ini menandakan bahwa mikroorganisme sedang bekerja. Setelah pengomposan selesai, ditandai dengan suhu dalam wadah yang menjadi normal kembali.
• Saring dan ambil hasil saringannya
• Kompos siap digunakan
Begitulah cara pembuatan kompos dari limbah organik yang dapat mengurangi limbah rumah tangga yang berada di lingkungan kita. Selain menjadi solusi untuk permasalahan limbah disekitar kita, produk kompos juga diharapkan dapat menjadi alternatif bagi para masyarakat untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pupuk buatan pabrik yang sudah sering digunakan oleh masyarakat desa.