Campusnesia.co.id - Tegal. Senin, 16 Januari 2023 lalu, mahasiswa KKN Undip Tim 1 melangsungkan program kerja monodisiplin mengenai Sosialisasi Karang Taruna dalam SDGs: Upaya Mendorong Partisipasi Pemuda Mengatasi Masalah Stunting di Kecamatan Adiwerna.
Acara tersebut dilangsungkan di Kantor Kecamatan Adiwerna dan dihadiri oleh lebih dari 25 perwakilan dari pemuda Karang Taruna setiap desa di Kecamatan Adiwerna, perangkat kecamatan, dan seluruh mahasiswa Gizi. Meskipun tidak semua perwakilan pemuda Karang Taruna dapat menghadiri acara tersebut, namun acara tetap berlangsung dengan lancar dari awal hingga akhir.
Sosialisasi ini dilatar belakangi oleh tingginya kasus stunting yang menjadi prioritas utama masalah kesehatan di Kabupaten Tegal. Stunting atau kerdil adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan terjadinya infeksi berulang dimana panjang atau tinggi badan anak berada di bawah standar.
Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada tahun 2021 mencatat bahwa angka stunting nasional sebesar 24,4% atau 5,33 juta balita. Sedangkan, prevalensi stunting di Kabupaten Tegal pada tahun 2021 adalah sebesar 28%. Hal ini menunjukkan bahwa prevalensi stunting di Kabupaten Tegal lebih besar dari prevalensi nasional. Selain itu, diketahui juga bahwa Kabupaten Tegal menduduki peringkat kedua daerah dengan kasus stunting tertinggi di Jawa Tengah.
Stunting merupakan persoalan kesehatan yang serius ditangani bersama-sama oleh semua pihak. Maka dari itu, diperlukan adanya kerja sama antar semua unsur lembaga, salah satunya adalah Karang Taruna. Tujuan dari sosialisasi “Karang Taruna dalam SDGs: Upaya Mendorong Partisipasi Pemuda Mengatasi Masalah Stunting di Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal” adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya peran masyarakat terutama dari lembaga desa, yaitu Karang Taruna agar dapat saling berpartisipasi aktif dalam rangka percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Tegal.
Kegiatan dimulai dengan pemaparan materi oleh Dosen Pembimbing Lapangan, yaitu Ibu Dr. Dra. Rr. Hermini Susiatiningsih., M.Si yang memaparkan materi tentang penanganan stunting dalam SDGs serta pentingnya peran pemuda dan Karang Taruna dalam permasalahan stunting. Setelah itu, acara dilanjutkan pemaparan materi oleh mahasiswa gizi mengenai gambaran umum stunting, prevalensi stunting di Kabupaten Tegal, pentingnya pemenuhan gizi selama 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan), dan cara menanggulangi stunting dari segi gizi.
Selain itu, dilakukan juga demonstrasi terkait cara mengetahui status gizi dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LLA). Kemudian, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi terakhir oleh Dosen Pembimbing Lapangan, yaitu Pak Hega Bintang Putra, S.T.P., M.Sc. tentang pemanfaatan pangan lokal, yaitu makanan tinggi protein dalam rangka pencegahan stunting.
Dalam kegiatan ini, pemuda Karang Taruna memperhatikan dan mengikuti materi dengan baik serta antusias. Hal ini terlihat dari pemaparan materi yang berjalan interaktif antara pemateri dengan pemuda Karang Taruna.
Selain itu, di akhir pemaparan materi juga mereka aktif bertanya terkait permasalahan di desa masing-masing yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. Pemuda Karang Taruna juga memahami dampak dan penyebab stunting itu sendiri, serta menyadari pentingnya peran seluruh aspek terutama organisasi desa dalam penanggulangan stunting.
Pemuda Karang Taruna juga berharap bahwa dengan adanya kegiatan ini, permasalahan desa yang menjadi salah satu penyebab stunting bisa lebih diperhatikan oleh pemerintah, sehingga dapat membaik dan tidak memperparah lonjakan kasus stunting di Kecamatan Adiwerna.
Setelah berlangsungnya kegiatan sosialisasi ini, pemuda Karang Taruna diharapkan dapat mengkampanyekan pentingnya pencegahan stunting sejak dini di desa masing-masing, terutama Desa Pagedangan. Dengan demikian, Desa Pagedangan dapat turut serta berperan dalam menekan banyaknya kasus stunting di Kabupaten Tegal dan Indonesia secara umum.