Campusnesia.co.id - Dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN), Fiqoh Annisa Maskur, mahasiswa program studi (Prodi) arsitektur Universitas Diponegoro (Undip), melaksanakan program keilmuannya di Desa Kupu, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal.
Bidang arsitektur dengan ruang lingkup yang luas membuat KKN di bidang ini memiliki program yang bervariasi. Fiqoh melaksanakan 2 program keilmuannya yaitu “pengenalan edukasi dalam berkarya melalui arsitektur” dan “merencanakan dan merancang inner court di balai desa Kupu”.
Pada Rabu (18/1/2023), Fiqoh melaksanakan pogram kerja pertamanya di Raudhatul Athfa (RA) Kreatif Al Muttaqin. Dibantu oleh teman kelompoknya, ia mengajak siswa-siswi RA berkarya melalui arsitektur.
Program ini dikonsep secara menyenangkan dan edukatif untuk siswa. Mahasiswa mengajarkan siswa-siswi mengenai menggambar perspektif dengan dua titik hilang menggunakan media tepuk.
Empat puluh siswa-siswi RA turut berpartisipasi dalam program kerja ini selama 1,5 jam. “Durasinya sedikit lumayan katakanlah panjang, tapi anak-anak ga crowded, dalam artian (mereka merasa) nyaman, ga silih berganti masuk keluar (ruang kelas)” ujar salah satu guru RA, Agus Hakim.
Pembelajaran dibagi menjadi dua tahap, tahap penjelasan dan tahap praktik. Penjelasan materi dilakukan melalui media tepuk sehingga siswa-siswi lebih bersemangat dan menikmati jalannya pembelajaran. Selanjutnya, siswa-siswi diberi kertas untuk mencoba mempraktikkan materi yang sudah diberikan dengan bimbingan mahasiswa KKN.
“Harapan saya dengan adanya program ini, anak-anak dapat menggambar dengan teknik baru dan merupakan salah satu cara mengajak anak-anak untuk berkarya”, jelas Fiqoh.
Mendengar penjelasan tersebut, Agus Hakim menanggapi, “..selama ini kan kalo menggambar hanya katakanlah mewarnai dan menggambar yang hanya 1 sisi. Kalo yang tadi kan mungkin (gambar ber) dimensi ya, jadi mungkin ada pengalaman baru bagi anak-anak”.
Kegiatan KKN dilanjutkan dengan pelaksanaan program kerja kedua oleh Fiqoh pada Rabu (1/2/2023) yaitu “merencanakan dan merancang inner court di balai desa Kupu”. Program ini muncul karena mahasiswa melihat adanya ruangan terbuka di Balai Desa Kupu yang memiliki potensi untuk dijadikan inner court namun belum terencana.
Inner court ini didesain sederhana agar dapat menekan biaya pembuatan namun tetap mengutamakan aspek kenyamanan. Tiga konsep utama yang diangkat yaitu nyaman, istirahat, dan santai.
Sebelum redesain, ruang kosong ini dimanfaatkan untuk meletakkan kursi yang tidak terpakai sehingga potensi yang dimiliki tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Pembuatan inner court yang dapat menjadi tempat beristirahat perangkat desa dan sumber cahaya serta penghawaan alami merupakan salah satu solusi yang ditawarkan mahasiswa dalam program kerja ini.
Setelah melalui beberapa tahap sebelumnya, yaitu survey kondisi eksisting, penyusunan moodboard, proses desain, dan asistensi. Program kerja ini ditutup dengan presentasi dan penyerahan panel hasil rancangan yang sudah dibuat.kepada Kepala Desa Kupu, Miftah.
“Sebenernya mau dibikin sejak lama, tapi belum ada disainnya. Semoga nanti dapat direalisasikan secepatnya,” tanggap Miftah setelah melihat hasil rancangan.