Campusnesia.co.id - Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.
Permasalahan sampah di Indonesia adalah semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat.
Begitu juga di Dusun Ngulu Lor, Desa Pracimantoro yang sampai saat ini masih minim terkait penanganan dan pengelolaan sampah. Kondisi ini juga diperparah dengan fasilitas pembuangan sampah yang sulit dijangkau masyarakat dan kurang memadai, sehingga masyarakat masih dengan kebiasaannya yaitu membakar sampah plastik. Padahal, pembakaran sampah plastik dapat menimbulkan asap berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia.
Berdasarkan itu, tim KKN berinisiatif mengajak para warga untuk membuat vertical garden sebagai upaya pemanfaatan sampah botol plastik. Nah, tahukah kamu apa itu Vertical Garden?
Vertical garden atau taman vertikal merupakan salah satu cara untuk menanam lebih banyak tanaman di lahan yang lebih kecil. Sesuai dengan namanya, vertical garden merupakan rangkaian tanaman yang ditanam di atas media tanam kemudian disusun ke atas.
Vertical garden menawarkan solusi bagi pemilik rumah yang ingin memiliki taman tetapi lahan yang dimiliki terbatas. Dapat juga dilakukan pada media dinding, pagar, pagar, tiang rumah, rak bekas sebagai upaya pemanfaatannya.
Jenis pembuatan vertical garden terbagi menjadi 2, yakni Green Façade dan Living Wall. Green façade memanfaatkan media dinding untuk ditumbuhi tanaman merambat yang langsung tumbuh di dinding.
Sedangkan Living Wall menggunakan media dinding sebagai media tanam berstruktur yang terdiri dari rangka (frame), panel tanaman, sistem irigasi atau penyiraman, pemupukan, media tanam, dan tanaman yang diinginkan.
Sebagai contoh, tim KKN mengajak warga membuat vertical garden dengan media Rak Vertical. Selain untuk memanfaatkan botol bekas, juga dapat memanfaatkan kayu bekas untuk menambah nilai ekonomis produk vertical garden. Adapun 6P tahap pembuatan vertical garden:
1. Persiapan
Yang perlu dipersiapkan dari pembuatan vertical garden adalah alat, bahan, tanaman. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah gunting, pisau, palu, botol bekas, paku, tali tambang, serta tanah sebagai medianya. Selain itu juga perlu disiapkan tanaman yang cocok seperti tanaman perdu, suplir (paku-pakuan), sirih gading (tanaman merambat), sayur sayuran, tanaman menjuntai, juga tanaman hias.
2. Pembersihan
Pembersihan dilakukan dengan mencuci botol-botol bekas tersebut sebelum digunakan. Selain itu juga mensterilkan gunting atau pisau yang digunakan agar tanaman tidak terkontaminasi dengan zat berbahaya.
3.Pembentukan
Membentuk atau memotong, serta mewarnai botol bekas sesuai dengan jenis tanaman yang diinginkan. Biasanya untuk pemanfaatan sampah botol plastik ini dilakukan dengan melubangi botol bagian samping seperti membuat kantong. Tujuannya yaitu untuk mempermudah pengisian media dan tanaman.
4. Pengisian
Pengisian dilakukan dengan mencampurkan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 terlebih dahulu, lalu diisikan kedalam botol-botol bekas. Tidak lupa botol harus diberikan lubang agar saat proses penyiraman, air tidak hanya mengendap di tanah sehingga menyebabkan pembusukan pada tanaman.
5. Pembibitan
Pembibitan dilakukan dengan melubangil tanah sedalam 5 cm dari permukaan, lalu letakkan bibit tanaman dan tutup kembali dengan tanah. Disarankan untuk memilih tanaman yang cocok sesuai dengan medianya.
6. Penempelan
Menempelkan botol berisi bibit tanaman pada tempat yang ditentukan dan mendapat cukup pancaran sinar matahari. Seperti yang tim KKN buat, proses penempelan dilakukan para rangka kayu dari kayu bekas.
Warga sangat antusias dan terlihat sangat tertarik dalam ide dan inovasi ini, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan mengenai jenis botol dan media/tempat yang cocok dirumahnya masing-masing.
Harapan tim KKN, semoga program ini tidak hanya sebatas membagi leaflet tetapi juga dapat menginspirasi warga untuk memanfaatkan lahan kecil dirumah dengan sampah botol plastik hasil rumah tangga.