Campusnesia.co.id - “Buku adalah jendela dunia”, pepatah tersebut tentunya sudah tidak asing terdengar ditelinga kita. Pepatah tersebut mengisyaratkan seolah semua pengetahuan mengenai dunia bisa didapatkan dari buku.
Namun, para era digitalisasi seperti sekarang ini keberadaan buku semakin tergeser oleh gawai. Kemudahan mengakses informasi dari internet memaksa kita untuk lebih selektif dalam mengambil informasi agar terhindar dari berita palsu (hoax). Oleh karena itu, kemampuan literasi harus ditanamkan sejak dini guna meminimalisir dampak negatif dari digitalisasi.
Istilah literasi memiliki pengertian yang sangat jamak, namun pada dasarnya istilah tersebut merujuk pada kemampuan dasar seseorang dalam membaca dan menulis. Salah satu jenis literasi yaitu literasi dasar, yaitu kemampuan dalam membaca, menulis, mendengarkan, dan berhitung.
Kemampuan literasi dasar harus digalakkan terutama pada jenjang sekolah dasar. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan literasi para siswa sedini mungkin.
Guna mendukung Gerakan Literasi Sekolah, Mahasiswa KKN Tim 1 Undip menciptakan pojok literasi untuk siswa-siswa SDN 1 Bakungan, Kecamatan Karangdowo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut diawali dengan menghias pojok kelas menjadi pojok literasi dengan menempatkan beberapa buku untuk menarik minat baca siswa. Puncak dari kegiatan ini adalah pengenalan literasi yang dilaksanakan pada Senin, 6 Februari 2023 dan berlokasi di SDN 1 Bakungan.
Acara yang dihadiri oleh 32 siswa dari kelas 1-6 tersebut diawali dengan mengenalkan secara singkatt mengenai apa itu literasi. Selanjutnya, dilanjutkan dengan membaca bersama serta bercerita bersama. Acara terakhir yaitu menonton video untuk selanjutnya para siswa diminta untuk menceritakan pesan yang terdapat dalam video yang ditayangkan.
Dengan adanya pojok literasi di SDN 1 Bakungan diharapkan dapat menjadi Langkah awal untuk menarik minat baca para siswa. Kecintaan kepada buku harus ditumbuhkan agar mereka terbiasa dengan buku. Setelah terbiasa dan senang terhadap buku, para siswa akann lebih senang membaca dan otomatis terlatih untuk menerapkan budaya literasi di lingkungan sekolah.