Cegah Pernikahan Dini untuk Tingkatkan Kualitas Generasi Masa Kini

 


Campusnesia.co.idSaat ini pernikahan dini pada remaja marak terjadi dan menjadi fenomena pada beberapa daerah di Indonesia. Pernikahan dini dapat menimbulkan permasalahan rumah tangga pada wanita muda yang rentan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Selain itu, terdapat bahaya kesehatan akibat pernikahan dini, salah satunya peningkatan jumlah kematian pada ibu dan bayi. 

Pernikahan dini yang terjadi di Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah tergolong tinggi dan perlu dilakukan upaya dalam menekan angka pernikahan dini yang terjadi. Sejumlah alasan menjadi faktor pendorong terjadinya pernikahan dini, seperti permasalahan ekonomi, minimnya edukasi, hingga pola pikir masyarakat dan faktor budaya. 

Pada beberapa kasus, orang tua beranggapan bahwa anak yang telah menikah akan meringankan beban keluarga serta akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Namun, anak yang menikah pada usia sekolah dapat menjadi penyebab hak dasar anak tersebut tidak terpenuhi yaitu mendapatkan pendidikan. Pola pikir beberapa orang tua yang khawatir pada sang anak yang tidak kunjung menikah dan menjadi perawan tua juga mempengaruhi terjadinya pernikahan dini. 


Nabila Khairunnisa, salah satu mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat KKN Tim I Undip Tahun 2022/2023 membuat suatu program yang berkaitan dengan urgensi tersebut. Bentuk upaya yang dilakukan untuk mengedukasi para remaja di Desa Gemuh, Kecamatan Pecalungan berupa sosialisasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini yang diharapkan dapat membantu dalam mengurangi serta mengatasi permasalahan yang ada. Program ini telah dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2023 lalu. 

Sebelum pelaksanaan program, dilakukan wawancara dan koordinasi dengan beberapa pihak seperti Ibu Kepala Desa, Bidan Desa, juga kelompok remaja yang duduk di bangku SMP dan SMA. Pada pelaksanaan kegiatan ini, dilakukan Forum Group Discussion atau FGD pada para remaja di Desa Gemuh. 

Penjelasan materi dikemas dalam bentuk presentasi dan diskusi kelompok yang juga menggunakan media atau alat bantu berupa leaflet. Setelah pemaparan materi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diskusi mengenai pernikahan dini. Sesi ini berlangsung dengan menyenangkan dan meningkatkan interaksi dengan peserta, kemudian disertai dengan dokumentasi pada akhir pelaksanaan. 

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan remaja untuk meminimalisir terjadinya pernikahan dini sehingga dapat menciptakan generasi masa depan yang memiliki kehidupan lebih baik.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Silahkan komen guys..
EmoticonEmoticon