Campusnesia.co.id - Terimakasih untuk sobat Campusnesia yang membaca postingan kami sebelumnya tentang Daftar Unit Kegiatan Mahasiswa UKM di Kampus Undip Tembalang Semarang.
Selama kuliah mengikuti berbagai kegiatan dan organisasi mahasiswa penting untuk meningkatkan soft skill seperti networking, kerja sama tim, public speaking, leadership, entrepreneurship dan lain sebagainya.
Berbagai unit kegiatan mahasiswa bisa jadi pilihan mulai dari yang berdasar keagamaan, jurusan, fakultas, universitas, hobi, kelompok studi keilmuan dan masih banyak yang lainnya.
Lewat postingan kali ini, kami akan menghadirkan Daftar Unit Kegiatan Mahasiswa UKM dan Organisasi Kemahasiswaan atau ORMAWA di Kampus ITB Institut Teknologi Bandung, apa saja? ini daftarnya.
A. Kabinet KM ITB 2020/2021
B. Daftar 83 Unit Kegiatan Mahasiswa di Kampus ITB Institut Teknologi Bandung
Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Institut Teknologi Bandung Tahun 2019 Nomor:069/SK/I1.B01/KM/2019 Tentang Unit Kegiatan Mahasiswa Terdaftar Sebagai Berikut:
- 8EH Radio ITB
- Aikido ITB
- Aksantara
- Apresiasi Musik
- Atletik Ganesha
- Capoeira Brasil ITB
- Ganesha Interactive Media ITB
- ITB Dance and Performance Art Community
- ITB Student Orchestra
- ITBJazz
- Karate-ITB
- Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal
- Keluarga Mahasiswa Buddhis 'Dhammañano' ITB
- Keluarga Mahasiswa Hindu Vidya Dharma Putra Ganesha ITB
- Keluarga Mahasiswa Islam ITB
- Keluarga Mahasiswa Islam Pascasarjana ITB
- Keluarga Mahasiswa Jambi 'Siginjai' ITB
- Keluarga Mahasiswa Katolik
- Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha Institut Teknologi Bandung
- Keluarga Paduan Angklung - ITB
- Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung
- Korean Culture Club
- Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Unit Institut Teknologi Bandung
- Kuliah Kerja Nyata Tematik ITB 2019
- Lembaga Pers Mahasiswa Boulevard ITB
- LFM Liga Film Mahasiswa Institut Teknologi Bandung
- Lingkar Sastra ITB
- Lingkung Seni Sunda Institut Teknologi Bandung
- LOEDROEK ITB
- Maha Gotra Ganesha
- Mahasiswa Bumi Sriwijaya Institut Teknologi Bandung
- Majalah Ganesha - Kelompok Studi Sejarah Ekonomi Politik
- Marching Band Waditra Ganesha
- Paduan Suara Mahasiswa ITB
- Pelita Muda ITB
- Perisai Diri ITB
- Perkumpulan Seni Tari dan Karawitan Jawa Institut Teknologi Bandung
- Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan
- Pers Mahasiswa ITB
- Persatuan Catur Mahasiswa ITB
- Persatuan Sepakbola Institut Teknologi Bandung
- Persaudaraan Setia Hati Terate Insitut Teknologi Bandung
- Persekutuan Mahasiswa Kristen
- Pop Culture Enthusiast Club Genshiken
- Pramuka ITB
- Radio Kampus ITB
- Resimen Mahasiswa Mahawarman Batalyon I/ITB
- Satuan Kegiatan Olah Raga Hoki ITB
- Society of Renewable Energy ITB
- Student English Forum Institut Teknologi Bandung
- Studi Teater Mahasiswa ITB
- Taekwondo ITB
- Tarung Derajat ITB
- Tarung Derajat Satuan Latihan (SATLAT) ITB
- U-Green Institut Teknologi Bandung
- Unit Aktivitas Bridge
- Unit Aktivitas Tenis Meja ITB
- Unit Basket Ganesha
- Unit Bola Voli
- Unit Budaya Lampung ITB
- Unit Bulu Tangkis Institut Teknologi Bandung
- Unit Flag Football ITB - Ganesha Touchdown
- Unit Kebudayaan Aceh
- Unit Kebudayaan Banten Debust ITB
- Unit Kebudayaan Banyuwangi ITB
- Unit Kebudayaan Betawi Institut Teknologi Bandung
- Unit Kebudayaan Irian Institut Teknologi Bandung
- Unit Kebudayaan Jepang Institut Teknologi Bandung
- Unit Kebudayaan Melayu Riau
- Unit Kebudayaan Tionghoa
- Unit Kendo ITB
- Unit Kesenian Minangkabau ITB
- Unit Kesenian Sulawesi-Selatan Institut Teknologi Bandung
- Unit Kesenian Sumatera Utara Institut Teknologi Bandung
- Unit Merpati Putih ITB
- Unit Otomotif Rakata ITB
- Unit Panahan Pasopati ITB
- Unit Rebana ITB
- Unit Renang dan Polo Air
- Unit Robotika ITB
- Unit Selam Nautika ITB
- Unit Softball ITB
- Unit Tenis ITB
- Himpunan Mahasiswa Astronomi Institut Teknologi Bandung
- Himpunan Mahasiswa Biologi
- Himpunan Mahasiswa Elektroteknik ITB
- Himpunan Mahasiswa Farmasi 'Ars Praeparandi' ITB
- Himpunan Mahasiswa Fisika ITB
- Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik ITB
- Himpunan Mahasiswa Informatika Institut Teknologi Bandung
- Himpunan Mahasiswa Kimia 'AMISCA' ITB
- Himpunan Mahasiswa Matematika Institut Teknologi Bandung
- Himpunan Mahasiswa Mesin ITB
- Himpunan Mahasiswa Meteorologi "Atmosphaira" ITB
- Himpunan Mahasiswa Mikrobiologi 'Archaea'
- Himpunan Mahasiswa Oseanografi
- Himpunan Mahasiswa Rekayasa Hayati ITB
- Himpunan Mahasiswa Rekayasa Kehutanan 'Selva' ITB
- Himpunan Mahasiswa Rekayasa Pertanian ''Agrapana
- Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Bandung
- Himpunan Mahasiswa Sumber Daya Air ITB
- Himpunan Mahasiswa Tambang Institut Teknologi Bandung
- Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi
- Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika
- Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi
- Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia
- Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan ITB
- Himpunan Mahasiswa Teknik Material ITB
- Himpunan Mahasiswa Teknik Pangan
- Himpunan Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota Pangripta Loka ITB
- Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan PATRA ITB
- Himpunan Mahasiswa Teknologi Pascapanen 'VADRA' ITB
- Ikatan Mahasiswa Arsitektur-Gunadharma
- Ikatan Mahasiswa Desain Interior
- Ikatan Mahasiswa Geodesi - Institut Teknologi Bandung
- Ikatan Mahasiswa Metalurgi
- Ikatan Mahasiswa Telekomunikasi "Signum" ITB
- Ikatan Mahasiswa Desain Interior IMDI ITB
- Ikatan Pemuda Pemudi Desain Grafis ITB
- Industrial Design Student Society INDDES ITB
- Keluarga Mahasiswa Infrastruktur Lingkungan ITB
- Keluarga Mahasiswa Manajemen KMM ITB
- Keluarga Mahasiswa Teknik Industri ITB
- Keluarga Mahasiswa Teknik Kelautan ITB
- Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan
- TERIKAT Tembikar dan Ikat ITB
- Visual Art Student Aggregate Institut Teknologi Bandung VASA ITB
5 Tips Memilih UKM yang Tepat
1. Ketahui UKM di Kampus
2. Tentukan UKM Berdasarkan Minat dan Bakat
3. Pilih Jumlah UKM Secara Bijaksana
1. Ketahui UKM di Kampus
2. Tentukan UKM Berdasarkan Minat dan Bakat
3. Pilih Jumlah UKM Secara Bijaksana
4. Bagi waktu antara kuliah dan organisasi
5. Tetap prioritaskan akademis
Sekilas Info tentang Sejarah Institut Teknologi Bandung
Sejarah Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung.
Saat itu hanya terdapat satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap dan hanya satu jurusan yaitu de afdeeling der We gen Waterbouw. Pendirian perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang semakin terbatas pada masa kolonial Belanda akibat pecahnya Perang Dunia pertama.
Sejak resmi dibuka untuk tahun kuliah 1920-1921, terdaftar 28 orang mahasiswa TH dengan hanya ada 2 orang Indonesia. Sementara itu, jumlah dosen pada permulaan tahun 1922 terdapat 12 orang Guru Besar. Empat tahun kemudian, pada tanggal 4 Juli 1924 dilepaslah insinyur yang pertama dari TH berjumlah 12 orang. Status TH dari saat pembukaan sampai tahun 1924 adalah bijzondere school yang kemudian berganti statusnya dari swasta menjadi instansi pemerintah.
Pada Dies ke-6 tanggal 3 Juli 1926, dari 22 orang kandidat insinyur yang lulus berjumlah 19 orang dengan 4 orang di antaranya adalah pribumi. Saat itulah untuk pertama kalinya TH Bandung menghasilkan nsinyur orang Indonesia. Satu dari keempat orang itu adalah Ir. R Soekarno yang kelak menjadi proklamator sekaligus presiden pertama Republik Indonesia.
Kemudian saat pendudukan Jepang pada 1944-1945, TH berubah nama menjadi Bandung Kogyo Daigaku (BKD) dan menjadi Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung setelah Indonesia merdeka. Selanjutnya pada 1946, sempat berpindah ke Yogyakarta dengan sebutan STT Bandung di Jogja yang kemudian menjadi Universitas Gadjah Mada (UGM).
Pada 21 Juni 1946, terjadi perubahan nama menjadi Universiteit van Indonesie di bawah kendali NICA dengan Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri kemudian. Setelah itu pada 1950-1959 menjadi bagian dari Universitas Indonesia untuk Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam.
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan proklamasi kemerdekaanserta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinyaInstitut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959.
Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an,ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapi jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an,ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonomi. Tingkat keakademikan makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri semakin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an,ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang semakin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjanameningkat dan program pascasarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an,perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan, kini memiliki 26 Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, 34 Program Studi S2/Magister dan 3Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis, dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Dasawarsa ini menghantarkan ITB ke fajar abad baru yang ditandai dengan munculnya berbagai gagasan serta pemikiran terbaik untuk pengembangannya. Beberapa di antaranya antara lain:
a. Bahwa cepatnya pelipatgandaan informasi di abad baru akan menuntut pelaksanaan pendidikan yang berpercepatan, tepat waktu, terpadu, berkelanjutan, dan merupakan upaya investasi terbaik.
Dalam upaya ini ITB ingin menegakkan program sarjana di atas pondasi penguasaan ilmu-ilmu dasar yang kokoh sehingga lulusannya senantiasa mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan yang datang dengan cepat.
Program pascasarjana menjadi ujung tombak peningkatan kualitas dan kuantitas, efisiensi dan efektivitas, serta relevansinya terhadap kebutuhan, sehingga kontribusi ITB bagi pembangunan nasional akan menjadi lebih besar dan tinggi nilainya.
b. Bahwa penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu dilakukan secara utuh dan terpadu, dalam suatu kiprah sebagai research and development university. Pengembangan keilmuan dan teknologi di ITB didasarkan pada kebutuhan untuk menunjang pelaksanaan pembangunan bangsa.
Dengan demikian ITB akan mengembangkan dirinya dalam riset dan manufaktur, teknologi komunikasi dan informasi, transportasi darat-laut dan dirgantara, lingkungan, serta bio-teknologi dan biosains.
c. Bahwa misi pengabdian kepada masyarakat diharapkan dapat membangun wawasan bisnis untuk kemandirian yang merupakan modal awal untuk menegakkan otonomi perguruan tinggi. Wawasan bisnis untuk kemandirian tersebut diarahkan guna meraih prestasi pelaksanaan kewajiban dan tugas pendidikan dan penelitian setinggi-tingginya.
d. Bahwa pengembangan ITB diharapkan berpijak pada kekuatan institusi berupa penggunaan informasi sebaik-baiknya, terpeliharanya staf pengajar yang kompeten, tinggi mutu kemampuan dan pengabdiannya, sistem pendidikan yang terintegrasi, dan kerja sama yang terjalin erat dengan pemerintah, industri dan lembaga penelitian dan pendidikan di dalam dan luar negeri.
Sehingga pengembangan yang direncanakan dapat dipantau secara berkelanjutan dan terukur menurut pelaksanaan tridarma perguruan tinggi, pengembangan sumber daya manusia, sarana fisik, kepranataan norma dan tata kerja, serta ekonomi, sosial budaya dan keamanan.
e. Bahwa keinginan untuk mengembangkan ITB tercermin dalam semangat dan sikap ITB yang mengakui adanya kebenaran keilmuan yang dapat didekati melalui observasi disertai analisis yang rasional. Bahwasanya mengejar dan mencari kebenaran ilmiah tersebut adalah hak setiap insan di bumi, dan ilmu pengetahuan serta teknologi agar dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menyejahterakan umat manusia, dan bangsa Indonesia pada khususnya.
Kurun dasawarsa kelima tahun 2000-an, pada tanggal 26 Desember 2000, pemerintah melalui Peraturan Pemerintah No. 155 tahun 2000 telah menetapkan Institut Teknologi Bandung sebagai suatu Badan Hukum Milik Negara (BHMN).
Perguruan Tinggi Negeri dengan status badan hukum adalah sesuatu tanpa preseden dalam sejarah Pendidikan Tinggi di Indonesia. Hal ini diawali dengan terbitnya PP No. 61 tahun 1999 tentang Penetapan Perguruan Tinggi Negeri sebagai Bahan Hukum yang kemudian disusul diterbitnya PP No. 155 tahun 2000 tentang Penetapan Institut Teknologi Bandung menjadi Bahan Hukum Milik Negara.
Maka dengan terbitnya PP 155 tersebut, sejak tanggal 26 Desember 2000, ITB resmi menjadi badan hukum sebagaimana layaknya badan hukum lainnya yang dibenarkan melaksanakan segala perbuatan hukum yang tidak melanggar hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pertimbangan pertama yang ditinjau dalam PP No. 61 secara singkat adalah adanya globalisasi yang menimbulkan persaingan yang tajam.
Maka untuk meningkatkan daya saing nasional dibutuhkan perguruan tinggi yang dapat membangun masyarakat madani yang demokratis dan mampu bersaing secara global. Untuk itu perguruan tinggi, termasuk ITB, harus memperoleh kemandirian, otonomi, dan tanggung jawab yang lebih besar. Penekannya ada pada proses globalisasi.
Pada 3 Juli 2020, ITB secara de facto berusia 100 tahun di mana telah menghasilkan lebih dari 120.000 alumni yang berperan penting dalam pembangunan bangsa, memiliki 12 fakultas/sekolah, 128 program studi, dan 111 Kelompok Keahlian, memiliki 25 Pusat, 7 Pusat Penelitian, dan 6 Pusat Unggulan Iptek (PUI), memiliki lebih dari 26 ribu mahasiswa program sarjana, master, dan doktor, memiliki 1.510 dosen dengan 195 Guru Besar, dan berlokasi di dua tempat lain selain kampus Ganesa Bandung yaitu Jatinangor dan Cirebon.
ITB juga menjadi perguruan tinggi terbaik nasional dan pelopor kemajuan sains, teknologi, dan seni di Indonesia.
Demikian tadi sobat Campusnesia, postingan kita kali ini tentang Daftar Unit Kegiatan Mahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan di Kampus ITB Institut Teknologi Bandung. Semoga bermanfaat sampai jumpa.
Sumber:
===
Baca Juga: