Campusnesia.co.id - Sekitar tahun 2016, saat sedang antri di sebuah percetakan, tv di lobinya menayangkan saluran Histori channel dengan acara The American Picker. Serial ini dibawakan oleh Mike Wolfe dan Frank Fritz. Sejak sat itu saya jadi penasaran dengan acara fullnya dan mencari serial lengkapnya, beruntung di maxstream ada channel Histori.
Setidaknya ada tiga alasan kenapa saya suka acara ini, pertama bagaimana Mike Wolfe dan Frank Fritz berkeliling, bertemu orang mencari barang antik, negosiasi hingga deal. Kedua, bagaimana mereka berkisah tentang sejarah dari benda unik tersebut dan yang ketiga, dari sisi bisnisnya, berapa harga pick up, harga valuasi dan keuntungan yang bisa didapat.
Dalam hati sejak sering menonton acara tersebut saya menjadi punya keinginan, kalau ada kesempatan dan rejeki ingin mengikuti jejak American Picker membeli barang jadul, mencari histori di baliknya dan jika ketemu orang yang tepat ingin menjualnya kembali dengan harga yang sesuai.
Berburu Kaset Pita
Akhir tahun 2020 kemarin, ketika pulang kampung ke Pati Jawa Tengah, saya mampir ke sebuah toko mainan bernama Sumber Urip Jl. Kiai Saleh No.20, Kaborongan, Pati Lor, ketika saya SMA tahun 2004-2007 sering mampir ke sini, sekedar melihat race Tamiya di hari libur atau beli kartu trading Yu Gi Oh. Niat awal hanya nostalgia namun beruntung ada pojok khusus kaset pita, CD dan kaset game yang ternyata masih. Tertarik dengan pajangan kaset saya akhirnya beli 2 pcs dengan cover Trio Wek Wek, Sam Bimbo dan Didi Kempot. Untuk kaset baru harganya relatif terjangkau.
Kaset pita adalah barang langka di 2021 ini, karena mayoritas band dan penyanyi sudah tidak ada yang merilis lagu dan albumnya dengan format ini, terakhir ada Band GIGI yang merilis album dalam rangka memperingati 25 tahun berkarya, namun harganya sangat tinggi satu box set dibandrol dengan harga 1 juta, berisi 4 cd tiap personil dan 1 kaset pita.
Kaset Player Jadul
Untuk memutarnya harus punya Kaset Player atau kita kenal dengan Tape Player, sayangnya sekarang sudah tidak ada produk baru yang diproduksi untuk memutar kaset, jadi menemukan Kaset Player juga hal langka lainya.
Awalnya saya coba mencari Walkman, pemutar kaset berbentuk compact yang identik dengan merk sony, namun harganya selangit, ada yang lebih murah tetapi diragukan kualitasnya apakah masih berfungsi dengan baik, beruntung setelah lama mencari di market place akhirnya menemukan sebuah produk kaset player lengkap dengan tape reorder dan radio AM FM bernama Fudai. Produksi lama namun barang masih baru.
Koleksi Kaset Pita
Tidak sampai disitu, selepas punya beberapa penghasilan saya menyisihkan untuk berburu dan membeli kaset pita lama, sejauh ini berhasil mendapatkan kaset Band Peterpan album Bintang di Surga yang rilis tahun 2004 berisi 10 lagu yang dibawakan Ariel dan formasi personel lama. Ini adalah album studio kedua Peterpan yang dirilis melalui Musica Studio's.
Berhasil mengangkat Singel hits diantaranya "Ada Apa Denganmu", "Mungkin Nanti", "Ku Katakan Dengan Indah", "Khayalan Tingkat Tinggi", "Bintang di Surga", "Diatas Normal", dan "Khayalan Tingkat Tinggi". Album ini menjadi salah satu album terlaris di Indonesia dengan jumlah penjualan sekitar 3,2 juta keping.
Pada tahun 2007, Rolling Stone Indonesia menempatkan album ini ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik[, sementara lagu "Ku Katakan Dengan Indah" berada dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik.
Pada tahun 2007, Rolling Stone Indonesia menempatkan album ini ke dalam daftar 150 Album Indonesia Terbaik[, sementara lagu "Ku Katakan Dengan Indah" berada dalam daftar 150 Lagu Indonesia Terbaik.
Puas dengan produknya, dikemas dan dikirim dengan baik oleh sellernya, rasanya terharu memegang, meraba dan membaca kertas lirik dan cover kasetnya.
Berikutnya dengan susah payah akhirnya dapat juga kaset inceran, album Sheila On 7 Pejantan Tangguh, dikenal juga dengan judul Pria Terhebat di versi rilis Malaysia dan Singapura, merupakan album keempat
Album ini dirilis pada tahun 2004 melalui Sony BMG Indonesia. Sebuah album eksperimental yang penuh kegilaan dengan hits singel lagu "Pejantan Tangguh", "Pemuja Rahasia" dan "Itu Aku".
Sayang dari sisi penjualan, album ini mengalami kemunduran dibandingkan 3 album sebelumnya berturut turut sukses menembus 1 juta keping. Menurut data dari Sony Musik album ini terjual sekitar 450.000 copy. Meski begitu album ini masih mampu meraup berbagai penghargaan.
Saat ini sedang mencari koleksi Dewa 19, Jikustik, Cafein, Jamrud, Ada Band dll.
Board Game Mainan Jadul
Untuk menambah koleksi, saya mencari mainan jadul yang harganya terjangkau tetapi punya sejarah, sejauh ini berhasil mendapatkan Ular Tangga dan Trading Card Yu Gi Oh keluaran tahun 2013.
Yu-Gi-Oh! Official Card Game) adalah permainan kartu koleksi Jepang yang dibuat dan dipublikasikan oleh Konami. Berdasarkan permainan fiksi, Duel Monsters yang dibuat oleh Kazuki Takahashi, dari seri manga populer, Yu-Gi-Oh!, dan adaptasi anime.
Permainan Yu-Gi-Oh! Trading Card Game pertama kali diluncurkan oleh Konami pada tahun 1999. Permainan ini tercatat sebagai Top Selling trading card game di dunia oleh Guinness World Records pada tanggal 7 Juli 2009, karena telah menjual lebih dari 25 miliar kartu di seluruh dunia. Permainan trading card ini terus mengalami peningkatan popularitas sebagaimana ia dimainkan di seluruh dunia, kebanyakan di Jepang, Amerika Utara, Eropa dan Australia, termasuk Indonesia.
Apa Untungnya jadi Kolektor Barang Jadul?
Setiap orang punya alasanya sendiri untuk menggeluti hobinya, selain kepuasan batin khusus hobi koleksi barang jadul seperti saya ini setiaknya ada 2 manfaat lain.
Pertama, jadi sarana belajar sejarah, saya suka ngulik bagaimana kisah dibalik produk yang diproduksi dan perkambangan zaman yang ditandai, selain berkaitan dengan kisah produk itu sendiri, mempelajari sebuah produk juga akhirnya bisa jadi sarana menggali peritiwa di tahun atau periode yang sama dari sisi momen sosial hingga politik dan hukumnya.
Kedua, saya melihat dari sisi potensi bisnisnya, membeli produk jadul bisa dijadikan sarana "investasi" idealnya jika ketemu orang yang tepat, makin jadul sebuah produk maka nilai valuasinya semakin naik. Kenaikan nila ekonomi ini dari dua sisi, yaitu kelangkaan, keterbatasan stok di pasaran hingga nilai seni yang tak terhingga bagi pecintanya.
Hal yang perlu diwaspai jadi kolektor di Indonesia
Saya tidak tau persis bagaimana jadi kolektor di luar negeri, tetapi dari apa yang nampak di acara The American Pickers sih aman-aman saja dari sisi hukum, pemilik produk jelas.
Tanpa mengurangi rasa hormat, untuk di Indonesia saya masih sangat berhati-hati antisipasi dampak hukum ketika mencari dan membeli produk jadul, dengan tujuan memastikan asal-usulnya jangan sampai dari sumber yang melanggar hukum (barang curian, penadah).
Untuk meminimalisir dampak di hukum di atas, cara yang saya gunakan adalah dengan mencari di toko-toko resmi yang sudah eksis puluhan tahun, biasanya ada saja stok barang jadul yang masih tersimpan karena sudah tidak relevan dengan jaman. Dengan demikian kita bisa mendapatkan barang langka baru stok lama.
Cara kedua adalah dengan membeli dari perseorangan, dengan demikian jelas siapa pemiliknya.
Prinsip tidak menawar harga barang koleksi
Saya berprinsip untuk tidak menawar harga produk jadul yang ditawarkan seller, kalau cocok langsung beli, jika budget belum cukup memilih untuk menabung dulu atau mencari yang lebih terjangkau.
Bahkan jika untuk dijual kembali, tinggal tetapkan saja berapa margin yang ingin didapat dari harga modal, gak perlu nawar.
Berminat Beli? klik di sini.
Tulisan ini akan saya update dengan perkembangan koleksi
Penulis:
Nandar
Founder Masa Kecil Kurang Bahagia
===
Baca Juga: