Campusnesia.co.id – Setelah tahun
lalu kita dibuat bingung oleh teori Time Travel dalam drama korea The King Eternal Monarch yang ternyata juga merembet ke teori Multiple Universe, tahun
ini penulis kembali dibuat gatel untuk ngulik teori science fiction dalam korea
yang dibintangi oleh Cho Seung Woo dan Park Shin Hye berjudul Sisyphus The Myth
yang menghadirkan tema Quantum Teleportation.
Jika dalam The King Eternal Monarch
konsep time travel dilakukan dengan melewati gerbang antar dimensi dan
menggunakan pendekatan supranatural magic dengan sebuah seruling ajaib bernama Manpasikjeok,
Sisyphus The Myth memilih menggunakan pendekan ilmiah yaitu teori Fisika
Quantum.
Sebelum kita lanjut bahas teori
ini, disclaimer penulis bukanlah orang yang berlatar pendidikan fisika, jadi
pembahasan ini murni dengan riset orang awam penikmat drama korea dan science
fiction jadi pembaca yang lebih paham boleh memberi koreksi atau melengkapi
pembahasan nanti.
Adegan Teleportasi Quantum dalam drama Sisyphus the Myth
Mari kita dengan pengertian kata Teleportasi, pada tahun 1931 penulis Amerika bernama Charles Fort menciptakan kata Teleportasi untuk menggambarkan penghilangan aneh dan penampilan dari anomali, Ia menggabungkan dengan Yunani pada awalan tele - (berarti jauh) dan bahasa latin verba portare (yang berarti membawa). Wikipedia
Secara umum Teleportasi memiliki
arti sebagai suatu proses pemindahan sesuatu (materi) dari satu titik ke titik
lain melalui sebuah proses penguraian dan pengembalian kembali susunan dari
sesuatu tersebut.
Jika dalam peristiwa kapilarisasi,
sebuah zat cair dipindahkan oleh pipa kapiler, entah benda lain seperti kain
atau pipa dan dalam tranportasi benda atau manusia dipindahkan melalui alat
pengangkut lain halnya dengan Teleportasi.
Kuncinya pada media alat
pemindahannya atau mungkin bisa dibilang tanpa perantara berupa benda atau
barang yang kasar mata dan proses penguraian dan pengembalian kembali susunan
dari sesuatu tersebut. Lebih dekat dengan teori mistis dan magic dong, yup itu
adalah gambaran paling gampang untuk menjelaskan Teleportasi, namun mari coba
kita pahami dengan bahasa ilmiah ala
ilmu pengetahuan.
Sebenarnya teleportasi bukan barang baru digunakan dalam dunia hiburan layar kaca. Pembaca yang masa kecilnya ditemani tayangan Power Ranger setiap minggu pagi pasti ingat, Jason Tommy dll ketika dipanggil oleh Alpha ketika datang serangan dari monster dipindahkan dari suatu tempat ke markas atau medan pertempuran dalam bentuk Cahaya sesuai warna suit ranger masing-masing secara seketika. Bayangin jika mereka harus naik bus atau motor beat, belum nyampe keburu hancur tuh kota diserang monsternya si Rita.
Atau yang lebih serius bisa kita
saksikan dalam series dan Film layar lebar Star trek, mungkin serial inilah
yang pertama memperkenalkan teleportasi untuk berpindah dari pesawat USS
Enterprise ke sebuah planet atau sebaliknya, sekali lagi kuncinya ada di
kecepatan yaitu seketika itu juga.
Dalam drama korea Sisyphus episode 3, Han Tae Sul untuk pertama kalinya memperkenalkan temuannya dalam konferensi yang di gelar di Busan. Ia mendemontrasikan kepada para tamu undangan yang hadir bagaimana sebuah Gula Balok diubah menjadi bagian-bagian kecil tungkat atomic kemudian dipindahkan dari mesin quantum ke secangkir kopi, sesaat sebelum mencemplungkan gula yang berbentuk partikel kecil tadi disatukan lagi dalam bentuk aslinya yaitu balok solid.
Inilah teori dasar Teleportasi
Quantum, teori bahwa sebuah benda dapat dipindahkan dari satu awal titik ke
titik tujuan lainya tanpa menggunakan perantara fisik. Bayangin suatu hari
nanti ada ekspedisi yang bisa mengirim Mie Goreng dari Semarang ke Korea pada
saat itu juga tidak melalui JnT atau kantor Pos. Layaknya kita mengirim PAP
foto melalui Whatsapp (jangan ngeres, gak semua PAP=Post A Picture bermakna
negatif)
Kabar gembiranya teori teleportasi
quantum ini sudah diteliti oleh para ilmuan sejak lama dan beberapa tahun
terkahir sudah banyak yang klaim berhasil mewujudkannya seperti yang terekam
dalam beberapa berita online di bawah ini.
Dari riset kecil-kecilan penulis di internet, teleportasi pada level kuantum bisa terjdi setidaknya dalam 3 cara;
Pertama, benda dari titik awal
dipindahkan ke titik tujuan dengan begitu saja, “cling!” dan kamu yang saat ini
sedang membaca artikel ini di atas kasur tiba-tiba saya pindahkan di tengah
desa penari. Caranya? Gak tahu cling aja, adakadraba..prok..prok..tolong
dibantu ya.
Kedua, benda dari titik awal discan
dan di-identifikasi struktur partikel strukturnya hingga level atom lalu
kemudian informasi yang terkumpul dikirim ke titik penerima. Alat di titik
penerima akan menciptakan benda dengan informasi yang didapat dari titik pengirim.
Tapi tunggu dulu, dalam teori kedua
ini, artinya benda yang dititik awal masih ada dan ada benda baru dengan
spesifikasi yang sama di titik penerima. Berbarti ada 2 benda yang sama di 2
tempat yang berbeda dong? Betul sekali. Apa ini bisa disebut Kloning? Bisa.
Kalau yang dikirim adalah apel whic is hanya sebuah “benda” its okey, bayangin
jika itu manusia apa jadinya?
Kebingungan pada teori kloning ini
pernah dengan sangat bagus digambarkan oleh Christopher Nolan dalam fimnya yang
berjudul The Pretige, dengan teknologi kloning buatan Tesla berbalut drama
persaingan pesulap.
Ketiga, teorema tanpa kloningkuantum. Benda dititik awal diurai hingga level atom kemudian dihancurkan (dihilangkan)
kemudian dari info partikel atom tadi disatukan lagi di titik penerima dengan
spesifikasi yang sama. Kembali lagi jika yang dikirim adalah roti bakar masih
masuk akal, pertanyaannya jika itu makhluk hidup yang mana punya nyawa, artinya
apakah manusia di titik awal pengiriman harus mati dulu dan kemudian dihidupkan
lagi di titip penerima? Kalaupun bisa, apakah ini adalah orang yang sama? Nah lho..makin
pusing gak?
Sebagai penutup dan teori pembanding, penulis yang bukan berlatar mahasiswa atau peneliti di bidang fisika akan memberikan sebuah referensi yang menarik yaitu kisah Nabi Sulaiman AS diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi (989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Dalam kisah yang diabadikan Allah
SWT dalam Al Quran Surat an Naml (27) ayat 38 – 40, dikisahkan untuk membuat kagum dan
takhluk Ratu Balqis sang Nabi meminta para pejabatnya yang terdiri dari hewan,
manusia hingga bangsa jin untuk memindahan Singgasana Ratu Bilqis dari negeri
Saba.
“Berkata Sulaiman: “Hai
pembesar-pembesar, siapakah di antara kamu sekalian yang sanggup membawa
singgasananya kepadaku sebelum mereka datang kepadaku sebagai orang-orang yang
berserah diri”, Berkata ‘Ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: “Aku akan
datang kepadamu dengan membawa singgsana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari
tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat
dipercaya”, Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab : “Aku akan
membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk
kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan
nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur
untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia“. QS: An Naml (27) ayat 38 – 40.
Jin Ifrit menawarkan bantuan kepada
Nabi Sulaiman AS bahwa ia bisa memindahlan singgahsana Rtau Balqis dari negeri
Saba sebelum sang Nabi berdiri dari tempat duduknya, namun akhirnya Nabi Sulaiman
AS lebih memilih ahli kitab (kita maknai sebagai manusia yang berilmu pengetahun
tinggi) yang mampu memindahkan sebelum sang Nabi berkedip. This isTeleportation Quantum!
Poin yang ingin penulis sampaikan,
teknologi yang hingga saat ini karena keterbatsan ilmu poengetahuan manusia
disebut Teleportasi Quantum sesungguhnya pernah terjadi beribu tahun yang lalu,
artinya bukan tidak mustahim di masa depan pemindahan benda atau manusia
seketika seperti yang kita kihat dalam Power Ranger, Star Trek dan Drama Korea
Sisyphus The Myth bukan hal yang tidak mungkin diwujudkan.
Okelah, jangan terlalu serius sobat
Campusnesia, saat artikel ini ditulis dramanya masih on going hingga episode 4
masih ada 12 episode lagi jadi mari kira nikmati saja. Semoga bermanfaat, jika
da teori tambahan atau korekasi jangan lupa tinggalkan komen di bawah, sampai
jumpa.
Nandar
Penikmat Drama Korea