Campusnesia.co.id - Semarang – Perkuliahan Alternatif sesi ketiga kembali dilaksanakan oleh perkumpulan Griya Peradaban pada Sabtu (30/01) dengan mengusung tema pentingnya Spiritual dan Emosional Intelligence bagi pemuda.
Kuliah ini menghadirkan dua narasumber muda yaitu Mahmud Yunus Musthofa (Penggerak Komunitas Sosial sekaligus mentor Griya Peradaban) dan Brelyantika Indra Jesa (Duta Bahasa Jawa Tengah 2019) dengan moderator Khaerunnisa (aktivis Griya Peradaban).
Yunus memaparkan tentang optimalisasi Spiritual Intelligence bagi generasi muda. Menurutnya, Spiritual Intelligence diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menggunakan segala kapasitas diri dalam memecahkan permasalahan. Ia juga menegaskan bahwa ada empat potensi manusia yaitu diantaranya adalah mental, spiritual, emotional, dan physical.
Lebih lanjut Yunus menguraikan tentang bagaimana cara mengoptimalkan Spiritual Intelligence, yaitu dengan cara pengosongan jiwa (Takhali), pengisian jiwa dengan sesuatu yang mulia (Tahalli) dan pengaplikasian dalam kehidupan (Tajalli).
sementara itu Brelyantika menjelaskan soal Imosional Intelligence, dimana seseorang harus mampu mengenali diri sendiri tanpa terlebih dahulu melihat kelebihan orang lain. Ia menyampaikan bahwa salah satu aspek Emosional Intelligence adalah kemampuan untuk mengelola emosi, yaitu mampu menghargai suatu hal dengan cara menjadi pendengar yang baik bagi diri sendiri atau orang lain.
Brelyantika menguraikan bahwa setidaknya ada 6 cara meningkatkan Emosional Intelligence, yaitu mengakui emosi, membedakan dan menganalisi emosi, menerima dan mengapresiasi emosi, merenungkan darimana emosi itu berasal, mengatasi emosi pada diri sendiri dan menangani emosi orang lain. (Mega)