Campusnesia.co.id -- Awalnya aku merasa kecil sekali, tidak bisa berbuat apa-apa, tidak berguna, bahkan seakan menyesal telah dilahirkan. Pernah kumerasa bahwa aku sangatlah terlambat dibanding teman-teman seusiaku. Mereka sudah berpikiran dewasa, namun aku masih seperti anak-anak dengan berkelakuan seenak jidatku. Pernahkah kalian merasa sepertiku? Merasa tidak berguna, sudah mendaftar berbagai kompetisi namun belum juga diterima, selalu menjadi yang terbaik namun nyatanya tidak dianggap, berusaha sebaik-baiknya berteman namun selalu diabaikan, dan sebagainya-sebagainya.
Kemudian aku mulai menelisik kembali, sebenarnya apa tujuan Allah menciptakanku yang sedemikian rupa ini. Kenapa aku harus menjadi Anna, kenapa aku tidak menjadi X yang cantik, baik hati, menawan, selalu berprestasi, dan sebagainya-sebagainya. Kenapa aku tidak ditakdirkan menjadi Y yang tampan, banyak yang naksir, mudah bergaul, jago bermain musik, jago basket, dan sebagainya-sebagainya. Kenapa aku tidak ditakdirkan menjadi si Z yang mukanya awet muda, selalu dielu-elukan, kecil-kecil brilian, dan sebagai-bagai-bagainya. Lalu aku kemudian mulai menelisik kembali dalam diri, untuk apa aku membanding-bandingkan hidupku dengan hidup orang lain.
Toh dengan membanding-bandingkan itu aku malah justru terpuruk, mending kalau jadi termotivasi dan meroket. Perasaan itu masih, masih sangat menghantuiku. Karena itu aku mulai sedikit demi sedikit melakukan aktivitas yang sekiranya aku suka, dan mungkin itu berguna bagi orang lain.
Yaa, melalui status whatsappku, atau dalam istilah instagram adalah insta stories, aku mulai membagikan info-info yang sekiranya bermanfaat. Awalnya aku keranjingan menuliskan status whatsapp agar dapat berbagi cerita dengan sanak saudara bila mereka membaca statusku, awalnya hanya itu. Namun lama kelamaan, aku justru senang membagikan informasi-informasi seperti beasiswa, lomba-lomba, kompetisi, pelatihan, seminar, workshop, lowongan kerja, bahkan hanya sekedar quotes motivasi hidup. Aku pernah membagikan cerita ini dan kuanggap ini tidak berguna, namun aku tidak pernah tau bahwa terkadang ada orang-orang di luar sana yang benar-benar mendaftar, registrasi, dan lolos. Satu kali aku pernah membagikan informasi mengenai pelatihan bahasa yang sangat murah sekali sudah termasuk modul dan pengajarnya adalah native. Meski aku tidak mengikutinya, akhirnya ada dua temanku yang kuketahui mendaftar, yang sebelumnya sempat bertanya-tanya juga padaku. Hal ini membuatku sangat senang sekali, akhirnya statusku berguna juga, hehehe.
Kita tidak pernah tau perihal mana dari diri kita yang berpengaruh pada orang lain. Oleh karena itu aku niatkan memulai sesuatu dengan kebaikan, membagikan informasi-informasi yang sekiranya berguna di Whatsapp. Kita tidak pernah atau, melalui informasi yang kita bagikan seberapa orang yang terinspirasi, seberapa orang yang akhirnya mendaftar beasiswa dan lolos hingga menjadi sosok berjaya, seberapa banyak orang yang terpuruk namun akhirnya terinspirasi dan semakin bersemangat, dan hal-hal positif lainnya. Bahkan kita juga tidak pernah tau berkat informasi-informasi dari siapa saja kita dapat berada di posisi ini, yang bisa jadi banyak orang yang memimpikan untuk berada di posisi kita saat ini.
Dari sekitar 880-an kontak Whatsapp aku, sepuluh persennya melihat status whatsappku, karena itu tidak ada alasan bagiku untuk membagikan hal-hal yang cengeng, galau, dan sebagainya. Melalui status whatsapp, aku sudah meniatkan untuk ibadah. Ibadahku adalah dengan membagikan kepada teman-teman whatsappku tentang informasi yang aku terima (tentu bukan hoax atau fake news ya). Jadi yang ingin informasi bermanfaat dari status whatsappku, bolehlah kita berteman yaa, hahahahha.
Aku dapat membagikan informasi-informasi tentang kegiatan yang ada di Jakarta, Bogor, Bandung, Malang, Yogyakarta, Semarang, Kudus, dan sekitarnya karena memang aku pernah berkegiatan di sana. Bahkan juga informasi mengenai exchange atau beasiswa ke luar negeri. Dengan adanya teknologi sekarang ini yang sudah semakin modern, tidak ada alasan lagi untuk kuper (kurang pergaulan). Karena itu sebisa mungkin, aku dapat menyebarkan informasi-informasi yang ada di pusat kota hingga ke pelosok negeri melalui status whatsappku. Itu ceritaku kawan, bagaimana ceritamu? Itu sedikit tentang peran kecil yang dapat aku lakukan dan aku masih konsisten untuk itu. Lakukan apa yang bisa kau lakukan, jangan pernah stuck, apalagi sampai do nothing, niatkan segala sesuatu untuk kebaikan, untuk ibadah. Bismillah.
Uswatun Hasanah
Universitas Pertahanan
-----
Artikel ini adalah kiriman peserta Lomba Menulis Gagasan 2018, yang diselenggarakan oleh Campusnesia dan Loetju.com dala rangka Hari Pahlawan, ayo kirimkan gagasanmu dan menangkan hadiahnya, info lebih lanjut klik Di Sini.